"Kita berharap dengan diresmikan SPBU PT Bumi Kasuari ini bisa kurangi antrean BBM," kata Hermus saat meresmikan SPBU DODO (Dealer Owner Dealer Operate) 84.983.04 PT Papua Bumi Kasuari yang terletak di Kelurahan Sanggeng, Distrik Manokwari Barat, Senin.
Ia menuturkan bahwa pertumbuhan kendaraan bermotor selama ini belum diimbangi dengan penyediaan sarana prasarana seperti SPBU.
Kondisi tersebut menyebabkan antrean kendaraan bermotor kerap terjadi pada tiga SPBU di wilayah perkotaan.
"Ketersediaan infrastruktur merupakan kunci pelayanan BBM lebih maksimal," ucap bupati.
Hermus juga meminta agar PT Pertamina (Persero) memberikan akses bagi SPBU Bumi Kasuari untuk melayani penjualan BBM nelayan.
Hal ini dikarenakan jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di Kabupaten Manokwari hanya satu unit, dan tidak sebanding dengan jumlah para nelayan.
Saat ini, kata dia, pemerintah daerah sedang melakukan penataan kembali terhadap satu SPBN tersebut.
"Kita harapkan Pertamina bisa berikan akses melalui SPBU Bumi Kasuari, karena SPBN kita masih benahi," tutur dia.
SPBU DODO Bumi Kasuari yang telah diresmikan, kata dia, akan berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja lokal terutama orang asli Papua.
Pelibatan tenaga kerja asli Papua merupakan amanah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus Papua.
"Kalau bisa tenaga kerja OAP juga diberikan kesempatan untuk melayani di SPBU," kata Hermus.
Direktur PT Bumi Kasuari Ferry D Auparay menjelaskan SPBU menjual tiga produk BBM yaitu BBM penugasan atau Pertalite, Pertamax dan Dexlite
Untuk BBM subsdi, metode pelayanan dilakukan melalui sistem pendaftaran online pada aplikasi My Pertamina.
Menurut dia, penerapan sistem tersebut berdampak terhadap ketepatan penyaluran BBM penugasan di Kabupaten Manokwari.
"Kita tidak jual Bio Solar, hanya Pertalite dan kuota sehari 15 KL," jelas dia.
Ia menuturkan SPBU Bumi Kasuari sebelumnya berstatus CODO (Company Owned Dealer Operated) yang dikelola pihak ketiga lainnya.
Dengan demikian, proses pengurusan berkas pengalihan status kepemilikan SPBU CODO dari Pertamina menjadi SPBU DODO memerlukan waktu yang cukup panjang.
Ferry mengapresiasi dukungan dari pemerintah kabupaten melalui dinas perindustrian dan perdagangan yang terus mengikuti proses pengalihan status SPBU.
"Renovasi kurang lebih hampir satu tahun. Terima kasih pemerintah yang terus mendukung," ucap Auparay.