Manokwari, Papua Barat (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat meluncurkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security Vulnerability Atlas (FSVA) Tahun 2024 sebagai bahan rekomendasi pengambilan kebijakan.
Penjabat Sekretaris Daerah Jacob Fonataba di Manokwari, Senin, mengatakan pemerintah daerah perlu melakukan pemantauan terhadap kondisi pangan secara berkesinambungan.
"Kondisi pangan dan gizi di daerah penting untuk diketahui melalui penyediaan informasi berbasis kewilayahan," kata Fonataba.
Menurut dia, penyajian informasi dan sebaran daerah rawan pangan yang diluncurkan Dinas Ketahanan Pangan akan menjadi perhatian semua pihak termasuk pemerintah kabupaten.
Peta itu bakal menjadi alat bantu perumusan strategi efektif guna mengatasi permasalahan kerawanan pangan yang terjadi di tujuh kabupaten se-Papua Barat.
"Intervensi kegiatan penanganan kerawanan dilakukan provinsi maupun kabupaten, dan perlu keterlibatan lintas sektor," ujar Fonataba.
Setelah diluncurkan, kata dia, Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat segera menyosialisasikan hasil analisis dan sebaran daerah rawan pangan melalui website resmi milik pemerintah daerah.
Penguatan ekosistem ketahanan pangan di daerah harus dilakukan secara terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir yang ditopang dengan ketersediaan data secara akurat.
"Nanti hasil peta FSVA tahun 2024 juga diupload ke website interaktif Badan Pangan Nasional," ucap Fonataba.
Menurut dia, pemerintah provinsi terus berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional untuk menjaga ketersediaan pasokan, stabilitas harga pangan, dan pengelolaan cadangan pangan pemerintah.
Kemudian, penguatan sistem logistik pangan, pengendalian serta pengentasan wilayah rentan pangan dan gizi, sekaligus pengembangan penganekaragaman konsumsi potensi pangan lokal.
"Termasuk, pengawasan dan penjaminan mutu dan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat," kata Fonataba.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat Lasarus Ullo menjelaskan terdapat 45 distrik atau kecamatan yang tersebar di tujuh kabupaten masuk dalam kategori rentan rawan pangan.
Tujuh kabupaten tersebut yaitu, Manokwari (1 distrik), Manokwari Selatan (1 distrik), Teluk Bintuni (11 distrik), Pegunungan Arfak (9 distrik), Fakfak (10 distrik), Kaimana (3 distrik), dan Teluk Wondama (10 distrik).
"1 distrik di Teluk Bintuni masuk kategori rentan pangan atau prioritas 2, dan 44 distrik lainnya agak rentan atau prioritas 3," ucap Lasarus Ullo.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Papua Barat luncurkan Peta Ketahanan Pangan 2024