Teminabuan (ANTARA) - Sekolah sepanjang hari (SSH) yang didirikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong Selatan (Sorsel) Provinsi Papua Barat Daya hingga kini telah berhasil merekrut 46 anak yang putus sekolah di wilayah Distrik Konda.
Kepala Sekolah SDI 11 Konda Yosias Ajamsaru di Teminabuan Selasa mengatakan, 46 anak tersebut kembali bersekolah sejak program SSH dibuka pada Agustus 2023 silam.
"Pada bulan Agustus 2023, Pemkab membuka kesempatan untuk melakukan pendekatan kepada anak-anak Papua yang putus sekolah di wilayah itu sebanyak 23 anak dan mereka telah lulus," kata Yosias.
Ia menjelaskan, pada tahun ajaran 2024 pihaknya telah membuka pendaftaran kembali, dan siswa yang mendaftar sebanyak 23 orang. Dari jumlah tersebut empat siswa sudah dinyatakan lulus dari sekolah SSH, sehingga sisanya kini tinggal 19 orang.
"Jadi siswa putus sekolah yang mendaftar tersebut akan dibimbing khusus baik oleh guru SDI 11 Konda, maupun tenaga pendamping dari Universitas Papua -UNIPA- Manokwari," kata Yosias.
Dalam proses pendampingan itu, katanya, jika siswa sudah bisa membaca dan menulis serta berhitung, maka akan dikembalikan ke sekolah asal yang sebelumnya siswa tersebut berhenti bersekolah.
"Para siswa SSH itu diberikan fasilitas gratis, di antaranya seragam, buku tulis hingga keperluan sekolah lainnya," katanya.
Para siswa itu setiap pagi pukul 06.00 WIT datang ke sekolah, untuk mandi, berpakaian seragam, dan sarapan.
"Kegiatan belajar mengajar berlangsung pada pukul 07.30 WIT, dan berakhir pada pukul 17.00 WIT," kata Yosias.
46 anak Papua putus sekolah kini belajar di SSH Konda
Selasa, 10 September 2024 12:44 WIB