"Jadi fokus kita adalah bagaimana melatih, memfasilitasi dan mendampingi pelaku UMKM supaya menghasilkan produk berkualitas," kata dia.
Sebab, menurut dia, fasilitas telah disiapkan Bandara DEO Sorong melalui program keperintisan penerbangan penumpang dan kargo untuk mengangkut penumpang dan produk unggulan yang akan dijual ke keluar daerah.
Dia tidak secara detail menyebutkan anggaran pemberdayaan UMKM di Papua Barat Daya, namun yang pastinya adalah pemerintah daerah berkomitmen untuk memberdayakan pelaku UMKM itu sudah bisa menghasilkan produk unggulan yang berpotensi ekspor.
Upaya konkret yang telah dilakukan adalah melakukan kurasi terhadap 40 produk UMKM untuk mendapatkan produk unggulan dan berkualitas.
"Kita bersama Bandara DEO Sorong telah melakukan kurasi terhadap 40 UMKM di Papua Barat Daya, kemudian UMKM yang berhasil lolos itulah yang akan kita genjot," kata dia.
Selain itu, pihaknya pun akan terus mendata seluruh pelaku UMKM di Papua Barat Daya dalam rangka mengakomodasi mereka untuk menghasilkan produk berkualitas yang nantinya berpotensi ekspor.
"Karena ketika seluruh UMKM di Papua Barat Daya sudah berkembang dan bisa diandalkan untuk menjawab kebutuhan pasar, tentunya penerbangan kargo akan mengangkut produk itu untuk dikirim ke daerah lain sesuai dengan kebutuhan," kata dia.
Karena tujuan dari program keperintisan penerbangan penumpang dan kargo selain membuka konektivitas antar-wilayah tetapi juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi semakin optimal di setiap daerah di Papua Barat Daya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBD perkuat UMKM dukung program keperintisan penumpang dan kargo