Teminabuan (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya, tengah berupaya untuk memasukkan nama 60 siswa dari 40 sekolah di wilayah Imekko yang belum terdata dalam data pokok pendidikan (Dapodik).
Kabid Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan, Karim Kaliki, di Teminabuan, Jumat, mengatakan jumlah sekolah yang siswanya belum terdata dalam Dapodik sebanyak 40 sekolah.
"Awal kita melakukan pendataan kita menemukan sekitar 40 sekolah yang mengalami persoalan Dapodik para siswa, dan setelah dilakukan perbaikan maka sejumlah besar siswa sudah terdata," tegas Karim.
Ia melanjutkan, hingga kini terdapat sekitar 60 siswa yang belum terdata dan dari jumlah tersebut sudah dilakukan perbaikan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sorsel, Hengki Gogoba, mengatakan persoalan sejumlah siswa belum terdata dalam Dapodik bukan karena keteledoran para guru atau dinas, namun salah satunya disebabkan karena data yang dimasukkan pihak orang tua tidak sesuai dengan Kartu Keluarga (KK).
"Penyebabnya itu bisa saja terjadi pendobelan nama atau tidak sesuai dengan KK sehingga tidak dapat terdata. namun Dinas terus berupaya agar siswa yang belum terdata di Dapodik segera didata," tegas Hengki.
Sementara itu Bupati Sorsel, Samsudin Anggiluli, mengatakan salah satu persoalan yang tengah dihadapi diantaranya Dapodik siswa yang akan mengikuti ujian sekolah.
"Persoalan belum didata Dapodik sejumlah siswa disebabkan karena guru- guru yang bertugas di wilayah tersebut tidak aktif melaporkan dapodik," kata Samsudin.
Ia melanjutkan, Pemkab telah memberitahukan kepada Dinas Pendidikan Sorsel agar segera melakukan pendataan kepada siswa yang belum terakomodasi dalam Dapodik.
"Jika tidak diperbaiki maka akan berdampak pada ijazah para siswa nantinya, karena jika tidak terakomodasi dalam Dapodik maka siswa tersebut tentunya tidak mendapatkan ijazah," jelas Samsudin.
Sorong Selatan upayakan data 60 siswa di Imekko masuk ke dalam Dapodik
Jumat, 24 Mei 2024 14:11 WIB