Sorong (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Sorong bersama Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Sorong Kota mengunjungi korban Rudapaksa, Isnaini (69) sebagai wujud kepedulian dan dukungan moril terhadap korban yang sedang di rawat di Rumah Sakit Daerah (RDUD) Sele Be Solu.
Pj Ketua TP-PKK Kota Sorong Jemima Elisabeth Windesi Lobat di Sorong, Selasa, menjelaskan kunjungan ini merupakan bagian dari kepedulian dan memberikan dukungan agar korban tersebut bisa segera pulih dan para pelaku pun bisa segera ditangkap.
"Jadi kami datang melakukan kunjungan kasih kepada ibu Isnaini, korban kekerasan seksual yang telah dilakukan orang-orang yang tidam bertanggung jawab," jelasnya.
Kunjungan kasih ini, Tim Penggerak PPK menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Sorong, Dinas Kesehatan, Kementerian Sosial, Dinas Sosial Provinsi Papua Barat Daya, Dinas Sosial Kota Sorong dan Polresta Sorong Kota.
Menurut dia, Ibu Isnaini ini mengalami kekerasan seksual dan fisik pada 12 April 2024, sehingga oleh Tim Penggerak PKK Kota Sorong melakukan upaya konkret dengan melakukan kunjungan ini sebagai wujud kepedulian terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Ibu ini merupakan salah satu kelompok rentan yang mengalami kekerasan fisik dan seksual, sehingga kami hadir untuk memberikan pelayanan konkret yang dibutuhkan," ujarnya.
Selain kunjungan kasih, pihaknya pun memberikan bantuan-bantuan yang dibutuhkan oleh korban.
Dia sangat berharap supaya kondisi korban segera pulih kembali dan dukungan kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku untuk diproses sesuai dengan ketentuan hukum.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Sorong Kota Ipda Nelfince Rumbino mengatakan tindak lanjut dari kasus ini tentunya masih menunggu pemulihan kondisi kesehatan korban untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut terkait dengan pelaku.
"Kita masih menunggu kondisi korban membaik, tapi korban sendiri pun telah membeberkan ciri pelaku namun belum kuat," ungkapnya.
Kondisi korban, sebut dia, sudah menujukan tanda kesembuhan, karena menjalani perawatan secara intensif di RSUD Sele Be Solu." Karena korban adalah saksi kunci, sehingga kesembuhan korban menjadi utama untuk pengusutan kasus ini secara tuntas," ujarnya.
Selain itu pihaknya pun telah melalukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi dan mengarah kepada beberapa nama. Tetapi belum bisa menetapkan status tersangka karena masih melakukan pendalaman dengan mengumpulkan bukti yang kuat.
Sebelumnya, korban ditemukan berlumuran darah dan tanpa busana di dalam rumahnya pada 12 April 2024 pukul 10.00 WIT oleh saksi, setelah korban di datangi pelaku pada 03.00 WIT dini hari.