Sorong (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya (PBD) mengkampanyekan gerakan makan ikan bagi seluruh siswa-siswi pada satuan pendidikan TK, SD, hingga SMA di enam kabupaten dan satu kota di wilayah itu guna menekan angka stunting.
Staf Ahli Gubernur PBD Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan George Yarangga di Sorong, Selasa, menjelaskan gerakan makan ikan ini merupakan langkah strategis untuk mendukung upaya penurunan stunting di enam kabupaten dan kota.
"Karena kita punya ikan di laut itu banyak dan memiliki protein yang cukup tinggi, maka sekalian dimanfaatkan untuk pertumbuhan gizi anak khususnya upaya menurunkan angka stunting," katanya.
Gemar makan ikan ini, sebut dia, merupakan program nasional yang telah dicanangkan sejak 2004 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam menyosialisasikan manfaat konsumsi protein ikan.
"Oleh karena itu Pemprov PBD menyambut dan merealisasikan itu melalui makan ikan dengan melibatkan anak-anak," ungkap Penjabat Wali Kota Sorong periode 2022-2023 itu.
Dia berharap program gemar makan ikan dilaksanakan seluruh daerah di wilayah PBD sehingga nantinya memberikan kontribusi terhadap tumbuh kembang anak semakin maksimal dan terhindar dari stunting.
Berdasarkan data Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) per 20 Juli 2023 menyebutkan Provinsi Papua Barat Daya menduduki urutan ke empat tertinggi prevalensi stunting sebesar 19,9 persen.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan PBD Absalon Solossa menjelaskan stok ikan yang disiapkan dalam kegiatan gemar makan itu dalam bentuk ikan bakar, sate ikan, ikan kuah, dan bakso ikan.
"Kita siapkan stok banyak dan bisa dikonsumsi oleh 500 anak," sebut dia.
Ikan, kata dia, memiliki sumber protein yang mengandung asam lemak, omega 3 dan 6, bermanfaat bagi proses pertumbuhan otak anak ketika dikonsumsi dengan baik dan maksimal.
"Kegiatan ini akan kita lakukan terus menerus sebagai bentuk dari upaya untuk menurunkan angka stunting," katanya.