Manokwari (ANTARA) - Kabupaten Manokwari memiliki perpustakaan terakreditasi paling banyak se-Provinsi Papua Barat, yang dapat menunjang literasi di daerah tersebut.
Plt Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Manokwari Wiwik Hariawan di Manokwari Jumat mengatakan, ada 11 perpustakaan di Manokwari yang sudah memiliki akreditasi dari berbagai tingkatan.
"Terdiri atas delapan perpustakaan sekolah, satu perpustakaan daerah, dan dua perpustakaan kampung di Kampung Macuan Distrik Masni dan Kampung Warmare 1, Distrik Warmare. Kita menjadi terbanyak tidak hanya di Papua Barat bahkan di Papua Barat Daya," katanya.
Ia menjelaskan, berdasarkan tingkat akreditasi, ada tiga perpustakaan yang mempunyai akreditasi A, yaitu SMAN 1 Manokwari, SMP Yapis Manokwari, dan SMP 6 Manokwari.
Tiga perpustakaan memiliki akreditasi B yaitu SMAN 2 Manokwari, SMPN 1 Manokwari dan perpustakaan daerah. Sedangkan lima lainnya termasuk dua perpustakaan kampung memiliki akreditasi C.
“Dengan adanya akreditasi ini menandakan perpustakaan-perpustakaan tersebut sudah layak dijadikan tempat untuk meningkatkan literasi anak sekolah untuk menumbuhkan minat baca,” ujarnya.
Beberapa penilaian yang dijadikan akreditasi seperti kelayakan tempat, nyaman untuk membaca, jumlah buku minimal 1.000 judul, mempunyai SDM pengelola atau pustakawan sendiri, hingga tingkat kunjungan.
Banyaknya perpustakaan yang terakreditasi juga dapat menguntungkan bagi daerah, misalnya atas prestasi tersebut tahun ini Pemkab Manokwari bisa mendapatkan mobil perpustakaan keliling dan dana alokasi khusus (DAK) dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI.
Namun pihaknya masih terus berupaya menambah akreditasi untuk perpustakaan-perpustakaan di sekolah-sekolah, karena dibanding dengan jumlah sekolah di Manokwari, perpustakaan terakreditasi jumlahnya masih terlalu sedikit yaitu hanya delapan sekolah.
Sedangkan berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), jumlah sekolah negeri di Kabupaten Manokwari sebanyak 128 SD, 43 SMP, dan 18 SMA.
“Perpustakaan ini bisa dikatakan jantungnya sekolah. Jika perpustakaan dikelola dengan baik, pasti tingkat literasi di sekolah itu menjadi lebih bagus. Namun, itu semua membutuhkan kemauan dari kepala sekolah,” ujarnya.