Manokwari (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan mencatat realisasi pendapatan APBN 2024 di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya mencapai 2,752 triliun atau 77,62 persen dari target.
Kepala DJPb Papua Barat Purwadhi Adhiputranto di Manokwari, Minggu, mengatakan pendapatan APBN bersumber dari penerimaan perpajakan Rp2,384 triliun dan penerimaan negara bukan pajak Rp367,78 miliar.
"Sampai 30 November 2024, penerimaan negara terealisasi 77,62 persen atau tumbuh 2,11 persen secara tahunan (yoy)," kata Purwadhi.
Ia menjelaskan bahwa penerimaan pajak dalam negeri memberikan kontribusi sangat signifikan terhadap kinerja Pendapatan Negara 2024 dengan realisasi sebesar Rp2,365 triliun.
Adapun komponen pajak dalam negeri terdiri atas Pajak Penghasilan non-Minyak dan Gas (PPh non-Migas) Rp1,036 triliun, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Rp1,104 triliun.
Kemudian, penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rp200 miliar, realisasi cukai Rp0,29 miliar, dan penerimaan pajak lainnya yang tercatat sebanyak Rp23,04 miliar.
"Kalau pajak perdagangan internasional terealisasi Rp19,50 miliar yang berasal dari bea masuk," ucap Purwadhi.
Dari sisi sektor, kata Purwadhi, terdapat lima sektor yang memberikan andil sangat signifikan terhadap kinerja Pendapatan Negara di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya pada periode Januari hingga 30 November 2024.
Meliputi, administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib 48,08 persen, pertambangan dan penggalian 14,43 persen, perdagangan besar dan eceran 10,17 persen, industri pengolahan 7,04 persen, dan jasa keuangan serta asuransi 4,28 persen.
"Lima sektor itu punya kontribusi paling besar terhadap pendapatan APBN 2024," jelas dia.
Meski demikian, Purwadhi menyebut sektor administrasi pemerintahan mengalami kontraksi 7,32 persen (yoy) karena sejumlah proyek yang dibiayai oleh APBN dan APBD telah berakhir di tahun sebelumnya.
Proyek dimaksud seperti proyek pada Dinas PUPR Kabupaten Teluk Bintuni, proyek pembangunan oleh Dinas PUPR Papua Barat, serta adanya penurunan setoran PPN dari pembangunan Bandara Torea FakFak.
"Empat sektor lainnya justru mengalami pertumbuhan positif dibanding periode yang sama tahun 2023," jelas Purwadhi Adhiputranto.
Selain itu, kata dia, komponen penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang turut memberikan andil terhadap pendapatan APBN 2024 meliputi PNBP lainnya Rp296,11 miliar dan pendapatan badan layanan umum Rp71,67 miliar.