Manokwari, Papua Barat (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Papua Barat Luksen Jems Mayor berharap Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya dapat memperjuangkan penambahan kuota keberangkatan haji dari daerah tersebut dari jumlah normal saat ini 723 setiap tahun.
"Kami berharap pemerintah daerah bisa ikut berpartisipasi mencari solusi bersama pihak Kementerian Agama RI untuk penambahan kuota bagi kedua provinsi, Papua Barat dan Papua Barat Daya ini,” katanya di Manokwari, Senin.
Disebutkannya bahwa saat ini antrean daftar tunggu keberangkatan haji Provinsi Papua Barat telah mencapai 11.958 orang, di mana dengan kuota yang dimiliki saat ini membutuhkan waktu menunggu cukup lama bagi calon haji Papua Barat.
Untuk menyelesaikan seluruh daftar antrean calon haji kedua provinsi, yakni Papua Barat dan Papua Barat Daya dengan kuota saat ini yang hanya 723 orang, kata dia, maka membutuhkan waktu hingga 17 tahun untuk menyelesaikannya.
Menurutnya animo masyarakat Papua Barat dan Papua Barat Daya untuk melaksanakan ibadah haji sangat tinggi, terutama di beberapa daerah seperti Manokwari, Teluk Bintuni, Fakfak, Kaimana dan Sorong Raya.
"Diharapkan dengan penambahan kuota tersebut nantinya bisa memperpendek daftar tunggu bagi calon haji asal Papua Barat dan Papua Barat daya, karena 17 tahun merupakan waktu yang cukup lama apalagi untuk mereka yang lanjut usia" katanya.
Ia juga bersyukur karena kuota haji Papua Barat dan Papua Barat Daya telah kembali normal usai pandemi COVID-19 tahun lalu yang hanya diberikan jatah 330 orang saja.
"Sebanyak 723 ini merupakan kuota normal, karena sempat di tahun lalu kita hanya diberikan kuota 330," katanya.
Saat ini, jamaah calon haji Papua Barat dan Papua Barat Daya tahun 2023 telah diberangkatkan ke Jeddah, Arab Saudi dalam kelompok terbang (Kloter) 19 dan 20 melalui Embarkasi Makassar untuk melaksanakan ibadah haji 1444 Hijriah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Papua Barat-Papua Barat Daya harapkan penambahan kuota calon haji