Bupati Manokwari, Hermus Indou, di Manokwari, Rabu, menegaskan kedamaian di Papua Barat dan khususnya di Kabupaten Manokwari perlu dijaga sebab pembangunan dilaksanakan menggunakan uang rakyat.
"Sehingga kalau kita merusak kota atau bahkan merusak GKI itu sendiri maka kita merusak diri kita sendiri," kata Hermus.
Secara umum dia mengajak masyarakat luas di Manokwari untuk merawat fasilitas pemerintah yang sudah dibangun. Hermus juga menegaskan agar jemaat GKI dan masyarakat luas tidak terpengaruh ideologi yang berkembang apalagi yang intinya mengajak untuk membuat kerusuhan.
"Jangan berikan toleransi kepada orang-orang yang mengajak kita untuk merusak kota yang sudah kita bangun ini," tegas dia.
Ketua Badan Pekerja Klasis GKI Manokwari, Pendeta Melkianus Warfandu, mengharapkan jemaat GKI ke depan harus berubah dengan meninggalkan segala pemalangan jalan dan hal-hal yang memicu konflik di tingkat keagamaan maupun pemerintahan.
Dia mengajak jemaat untuk tumbuh bersama dengan bergandengan tangan dalam sebuah kebersamaan disertai sinergi dengan pemerintah dan gereja untuk merangkul kebersamaan semua orang di Kota Injil Manokwari.
Melkianus mengingatkan GKI adalah gereja yang dewasa dan mandiri serta misioner dalam mengembangkan misi Tuhan khususnya di Tanah Papua.
Perayaan HUT GKI ke-66 tahun di Tanah Papua pada Rabu itu di Manokwari dihelat di Standion Sanggeng, Kelurahan Sanggeng di Distrik Manowkari Barat dan dihadiri ribuan jemaat GKI se-Manokwari serta pimpinan Forkopimda tingkat kabupaten dan provinsi.
Perayaan HUT GKI dihelat dengan diawali ibadah syukur yang diikuti seluruh jemaat dan berlangsung dengan hikmat.
Pada kesempatan itu, Bupati Manokwari, Hermus Indou juga menyerahkan bantuan hibah keagamaan dari Pemkab Manokwari bagi 11 pihak untuk pembangunan gereja baru maupun pembangunan sarana pendukung GKI di Manokwari dengan nominal terendah mencapai Rp35 juta dan tertinggi mencapai Rp1,1 miliar.
