Manokwari (ANTARA) - Pihak PT Pertamina (Persero) Rayon II Papua Barat mensinyalir antrean panjang warga untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite dan solar di Manokwari lantaran keterbatasan jumlah SPBU di wilayah itu.
"Antrean yang terjadi bisa disebabkan beberapa hal, diantaranya sedikitnya jumlah SPBU di dalam kota dan juga terjadi penambahan jumlah kendaraan di satu wilayah," kata Sales Branch Manager Rayon II Papua Barat Muhammad Bisma Abdillah di Manokwari, Rabu
Saat ini terdapat tiga Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Manokwari. Adapun jumlah pasokan normal BBM ke tiga SPBU itu per hari sekitar 10 hingga 15 kiloliter (kl).
"Penyaluran BBM ke SPBU berkisar 10 hingga 15 kl untuk pertilite dan solar, sesuai dengan alokasi yang ditetapkan BPH Migas pertahun yang kemudian diatur penyalurannya per hari," jelas dia.
Sementara itu, alokasi BBM subsidi di wilayah Manokwari tahun 2022 untuk jenis solar dan pertilite masing-masing sebesar 7.500 kl.
Menurut Bisma, jumlah pasokan BBM ke tiga SPBU di Manokwari itu sebetulnya mencukupi. Hanya saja kendaraan yang mengisi BBM subsidi selalu bersamaan waktunya. Dari tiga SPBU yang beroperasi di Manokwari, hanya dua SPBU saja yang menyalurkan solar.
Bisma menegaskan, peruntukan BBM subsidi hanya bagi masyarakat miskin atau kurang mampu. Pengawasan terhadap penyaluran BBM subsidi itu, katanya, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dan aparat penegak hukum.
"BBM subsidi dialokasikan untuk masyarakat ekonomi lemah, kami harapkan ada pengawasan juga yang dilakukan oleh Pemda dan Kepolisian agar sampai pada penerima yang tepat," ujarnya.
Adapun Pertamina hanya sebagai lembaga penyaluran BBM sampai pada tingkat SPBU.
Pertamina: Keterbatasan SPBU picu antrean pengisian BBM di Manokwari
Rabu, 22 Juni 2022 15:53 WIB
BBM subsidi dialokasikan untuk masyarakat ekonomi lemah, kami harapkan ada pengawasan juga yang dilakukan oleh Pemda dan Kepolisian agar sampai pada penerima yang tepat