Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat tahun ini memfokuskan program pengembangan kawasan agropolitan di Distrik Sidey, sebuah kawasan pemukiman transmigrasi dimana mayoritas warganya bermata pencaharian bertani dan perkebunan.
Bupati Manokwari Hermus Indou di Manokwari, Sabtu,menyebut pengembangan kawasan agropolitan Sidey merupakan tindak lanjut dari hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI pada 2023.
"Kita akan mempelajari dan mendalami semua rekomendasi dari hasil pemeriksaan kinerja BPK terutama terkait dengan pengembangan kawasan agropolitan di Sidey. Kita akan segera tindak lanjuti," katanya.
Pengembangan kawasan agropolitan Sidey merupakan salah satu program nasional yang masuk pada rencana pembangunan jangka menengah (RPJM).
Hermus mengatakan program tersebut wajib dituntaskan tahun ini karena RPJM masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo akan segera selesai.
"Kalaupun ada RPJM yang baru, harus menunggu presiden yang baru. Kita akan sesuaikan lagi," katanya.
Melalui konsep kawasan agropolitan, Pemkab Manokwari harus memastikan Distrik Sidey dijadikan sebagai kawasan pertanian produktif.
Ada banyak potensi pertanian di Sidey yang bisa dikelola, sehingga menuntut semua organisasi perangkat daerah (OPD) harus berkontribusi guna memastikan kawasan tersebut bisa tumbuh dan memiliki dampak ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat.
“Prinsipnya Sidey harus bisa menjadi kawasan pertanian andalan dan harus dioptimalkan sehingga berdampak pada daerah untuk membangun ketahanan pangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Manokwari. Dengan begitu kesejahteraan masyarakat bisa meningkat,” katanya.
Hermus mengakui selama ini dukungan Pemkab Manokwari untuk kawasan agropolitan di Sidey masih minim. Sejumlah OPD belum memberikan dukungan dengan perencanaan dan penganggaran yang baik di kawasan tersebut.
"Dari aspek pertanian, varietas padi dan pertanian lain harus bisa dikembangkan bersamaan di Sidey pada tahun ini. Tentu untuk memastikan hasil pertanian di kawasan itu baik, banyak faktor yang harus diperhatikan," ujarnya.
Sebagai langkah awal pengembangan kawasan agropolitan Sidey, Dinas Pertanian Manokwari mengalokasikan alat mesin pertanian (alsintan) untuk dikelola kelompok tani di wilayah itu.
Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan dan Ketahanan Pangan Manokwari Kukuh Saptoyudo mengatakan, altsintan berupa Combine Harvester atau mesin panen padi besar tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Bupati Manokwari Hermus Indou di Manokwari, Sabtu,menyebut pengembangan kawasan agropolitan Sidey merupakan tindak lanjut dari hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI pada 2023.
"Kita akan mempelajari dan mendalami semua rekomendasi dari hasil pemeriksaan kinerja BPK terutama terkait dengan pengembangan kawasan agropolitan di Sidey. Kita akan segera tindak lanjuti," katanya.
Pengembangan kawasan agropolitan Sidey merupakan salah satu program nasional yang masuk pada rencana pembangunan jangka menengah (RPJM).
Hermus mengatakan program tersebut wajib dituntaskan tahun ini karena RPJM masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo akan segera selesai.
"Kalaupun ada RPJM yang baru, harus menunggu presiden yang baru. Kita akan sesuaikan lagi," katanya.
Melalui konsep kawasan agropolitan, Pemkab Manokwari harus memastikan Distrik Sidey dijadikan sebagai kawasan pertanian produktif.
Ada banyak potensi pertanian di Sidey yang bisa dikelola, sehingga menuntut semua organisasi perangkat daerah (OPD) harus berkontribusi guna memastikan kawasan tersebut bisa tumbuh dan memiliki dampak ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat.
“Prinsipnya Sidey harus bisa menjadi kawasan pertanian andalan dan harus dioptimalkan sehingga berdampak pada daerah untuk membangun ketahanan pangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Manokwari. Dengan begitu kesejahteraan masyarakat bisa meningkat,” katanya.
Hermus mengakui selama ini dukungan Pemkab Manokwari untuk kawasan agropolitan di Sidey masih minim. Sejumlah OPD belum memberikan dukungan dengan perencanaan dan penganggaran yang baik di kawasan tersebut.
"Dari aspek pertanian, varietas padi dan pertanian lain harus bisa dikembangkan bersamaan di Sidey pada tahun ini. Tentu untuk memastikan hasil pertanian di kawasan itu baik, banyak faktor yang harus diperhatikan," ujarnya.
Sebagai langkah awal pengembangan kawasan agropolitan Sidey, Dinas Pertanian Manokwari mengalokasikan alat mesin pertanian (alsintan) untuk dikelola kelompok tani di wilayah itu.
Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan dan Ketahanan Pangan Manokwari Kukuh Saptoyudo mengatakan, altsintan berupa Combine Harvester atau mesin panen padi besar tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024