Kader posyandu jadi ujung tombak eliminasi malaria di Manokwari

Manokwari (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manokwari, Papua Barat, fokus meningkatkan kemampuan seluruh kader posyandu karena menjadi ujung tombak keberhasilan mengeliminasi penularan malaria.

Staf Promosi Kesehatan Dinkes Manokwari Utami di Manokwari, Minggu, mengatakan pelatihan kader posyandu dilakukan secara berkala guna mendukung pelaksanaan program pencegahan malaria.

Setiap kader harus mampu berinovasi dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat, sehingga upaya pemerintah daerah (pemda) menekan penularan malaria berjalan efektif sesuai ekspektasi.

"Kader posyandu menjadi indikator penting dalam keberhasilan pencegahan malaria di Kabupaten Manokwari," kata Utami.

Baca Juga: Dinkes Papua Barat tingkatkan kemampuan petugas uji silang diagnosis malaria

Menurut dia, kader posyandu merupakan perpanjangan tangan dari pemda untuk menggelorakan promosi kesehatan, termasuk gerakan masyarakat hidup sehat.

Keberadaan kader Posyandu di tengah lapisan masyarakat tentu sangat memudahkan penyebarluasan informasi berkaitan dengan cara mengantisipasi penularan malaria.

"Kader posyandu mudah menjangkau masyarakat, mengedukasi pentingnya minum obat sampai tuntas, dan jaga kebersihan lingkungan," ujar Utami.

Saat ini, kata dia, Dinkes Manokwari sudah menyediakan berbagai media komunikasi elektronik tentang pencegahan malaria, seperti booklet dan spanduk, yang dapat diakses oleh masyarakat.

Keberhasilan pencegahan malaria tidak hanya terkonsentrasi pada pengobatan, melainkan upaya menyadarkan masyarakat secara keseluruhan agar dapat menerapkan pola hidup sehat.

"Gunakan kelambu supaya bisa menghindari gigitan nyamuk, istirahat yang cukup, dan konsumsi makanan bergizi supaya daya tahan tubuh meningkat," ucap Utami.

Baca juga: Manokwari canangkan eliminasi malaria pada 2027

Dia menyebut sosialisasi eliminasi malaria tidak hanya menyasar lingkungan masyarakat, melainkan lingkungan Sekolah Dasar (SD) melalui integrasi kurikulum muatan lokal yang melibatkan Tim Unicef,

Hal tersebut bertujuan membekali siswa SD tentang pengetahuan pencegahan, gejala, dan penanganan malaria, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan dalam komunitasnya.