Aimas (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Papua Barat Daya memasukkan Bahasa Moi Kelim di satuan pendidikan sekolah dasar melalui muatan lokal (Mulok) sebagai upaya melestarikan budaya di wilayah itu.
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Melkias Arobaya di Sorong Jumat menjelaskan, ini merupakan satu upaya konkret pemerintah untuk meneruskan Bahasa Moi Kelim kepada generasi mudah sebagai bagian penting pelestarian budaya.
"Karena saat ini anak-anak muda tidak mahir dalam menuturkan Bahasa Moi, sehingga ini perlu dimasukkan di dalam dunia pendidikan untuk diajarkan secara baik kepada siswa-siswi," katanya.
Dia menjelaskan, penerapan Bahasa Moi Kelim ini baru sebatas untuk kelas IV SD, kemudian nanti selanjutnya pun akan diterapkan di kelas V hingga VI SD.
"Sejak kita mulai pada 2023, kita menyusun kurikulumnya dan RPP untuk kelas IV, dan mulai saat itu Bahasa Moi Kelim resmi masuk satuan pendidikan," katanya.
Dalam penerapan Bahasa Moi Kelim itu, para penutur yang sudah mahir mengajarkan puisi, pidato, dan lagu-lagu daerah dalam Bahasa Moi Kelim.
"Kita juga sudah ada kamus Bahasa Moi Kelim yang dipakai sebagai bahan ajar di kelas IV SD," ucapnya.
Dia menyebutkan pula, Bahasa Moi Kelim kini sudah diterapkan pada 80 SD yang tersebar di ibu kota Kabupaten Sorong. Sementara SD lainnya belum mendapatkan kesempatan untuk menerapkan bahasa daerah itu di dalam proses belajar mengajar dikarenakan terkendala dengan sumber daya pengajar atau penutur asli.
"Maunya seluruh SD, tapi kita terkendala dengan sumber daya," ujarnya.
Kendati demikian, katanya, upaya untuk tetap melestarikan budaya oleh pemerintah tetap dilakukan guna menyelamatkan bahasa daerah dari kepunahan zaman.
Disdik Sorong masukkan Bahasa Moi dalam muatan lokal SD
Jumat, 14 Februari 2025 17:44 WIB

Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Melkias Arobaya. ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu.