Manokwari (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Papua Barat jadikan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) sebagai program prioritas pada 2025.
Kepala BKKBN Provinsi Papua Barat Philmona Maria Yarollon di Manokwari, Sabtu, mengatakan, program Genting berbeda dengan penanganan stunting yang sudah ada sejak 2021.
“Bedanya, dengan program Genting kita diberi target untuk menangani stunting pada 1 juta keluarga di seluruh Indonesia. Sedangkan sebelumnya, tidak ada target,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya diberi target melakukan intervensi pencegahan stunting di dua provinsi yang jadi wilayah kerjanya yaitu Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Dalam kurun waktu dua tahun pihaknya ditargetkan melakukan intervensi kepada 821 keluarga di Provinsi Papua Barat dan 521 di Provinsi Papua Barat Daya.
Program tersebut dimulai sejak diluncurkan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN RI Wihaji pada tanggal 5 Desember 2024 di Jawa Barat.
Program Genting memiliki sasaran intervensi kepada keluarga yang berisiko stunting mulai dari ibu hamil hingga anak umur dua tahun atau 1.000 hari pertama kehidupan.
Melalui program Genting, BKKBN dituntut untuk mencari mitra selain pemerintah untuk dijadikan orang tua asuh terhadap anak-anak yang berasal dari keluarga beresiko stunting.
“Kalau pemerintah kan memang sudah ada programnya jadi tidak perlu jadi orang tua asuh. Jadi kita mengajak mitra-mitra jadi non pemerintah yang tidak gunakan dana APBN atau APBD seperti BUMN, ormas, organisasi perempuan, organisasi profesi atau bahkan individu perorangan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, mitra-mitra tersebut diharapkan mampu mendukung program pemerintah untuk pengentasan stunting.
Bentuk bantuan mitra bisa berupa pemberian nutrisi seperti pemberian makanan tambahan, maupun pemberian bantuan non nutrisi seperti bedah rumah, perbaikan jamban, air bersih dan edukasi keluarga yang beresiko stunting.
Pihaknya sudah melakukan sosialisasi hingga rapat koordinasi teknis terhadap mitra-mitra tersebut dan saat ini sudah ada 42 mitra yang siap melaksanakan program Genting.
“Jadi nanti kita buat dashboard dan laporannya, mitra siapa yang jadi orang tua asuh dimana, bentuk yang diberikan apa saja, setiap hari kita pantau dan laporkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, meski BKKBN akan mengalami perubahan nomenklatur menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, namun program tersebut tetap berjalan dan menjadi prioritas di 2025.
BKKBN Papua Barat: Genting program prioritas 2025
Sabtu, 1 Februari 2025 19:36 WIB

Kepala BKKBN Provinsi Papua Barat Philmona Maria Yarollon (ANTARA/Ali Nur Ichsan)