Teminabuan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong Selatan (Sorsel), berhasil melakukan percepatan penanganan dan penurunan stunting dan menjadi peringat ke dua penanganan stunting di Provinsi Papua Barat Daya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), di Teminabuan, Rabu, mengatakan, kini angka stunting di Sorsel berada pada 7 persen, yang sebelumnya pada tahun 2023 berada pada angka 14 persen. Meskipun telah meraih capaian tersebut, namun Pemkab, khususnya dinas terkait masih memiliki tanggungjawab dalam menuntaskan kasus stunting menjadi 0 persen pada Desember 2024.
"Terkait dengan angka prevalensi stunting, kita di tahun 2024 dari Januari sampai dengan Mei 2024 sudah ada di angka tujuh persen, dari penilaian stunting se-Papua Barat Daya kami, Sorsel peringkat dua, " kata Marthina.
Ia mengatakan, hal itu dilakukan melalui survei oleh Puskesmas Teminabuan di 16 kampung, 2 kelurahan yang akan ditindaklanjuti dengan upaya pemulihan bagi anak-anak yang telah mengalami stunting.
" Langkah tersebut merupakan aksi konvergensi Dinas Kesehatan dalam percepatan penanganan dan penurunan stunting sesuai dengan tugas spesifiknya," tegas Marthina.
Ia berharap, di tahun 2024 sampai dengan Desember Dinkes akan menurunkan angka sunting tujuh persen itu menjadi kosong, sementara ini ada survei di Puskesmas Teminabuan pada 16 kampung, 2 kelurahan, setelah survei nanti langsung penanganan di puskesmas.
" Dengan upaya dan kerja keras yang melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) serta organisasi wanita dapat mewujudkan capaian maksimal di akhir tahun 2024," urai Marthina.
Ia juga mengajak semua pimpinan OPD dan organisasi yang terlibat langsung dengan stunting agar sama-sama bekerja supaya di tahun 2024 angka stunting di Sorsel sudah berada pada angka nol.
Sorong Selatan berhasil turunkan angka stunting menjadi 7 persen
Rabu, 7 Agustus 2024 15:39 WIB