Manokwari (ANTARA) - Tindak kejahatan di Kabupaten Manokwari, Papua Barat pada tahun 2024 menurun 39 kasus dibanding kejahatan tahun lalu.
Wakil Kapolresta Manokwari Kompol Agustina Sireri di Manokwari, Selasa, mengatakan berdasarkan data Polresta Manokwari, tindak kejahatan di Manokwari tahun ini mencapai 625 kasus dan mengalami penurunan 6 persen atau 39 kasus dibanding tahun 2023 yang mencapai 664 kasus.
“Sedangkan untuk pelanggaran turun 56 persen atau lima kasus, tahun dimana tahun 2023 berjumlah sembilan kasus, tahun ini hanya empat kasus. Sedangkan kasus gangguan keamanan turun dari tiga kasus menjadi hanya satu kasus,” kata Sireri saat press release akhir tahun 2024 Polresta Manokwari.
Selain itu laporan polisi (LP) yang diterima Polresta Manokwari juga mengalami penurunan dimana tahun 2023, pihaknya menerima 770 LP sedangkan tahun ini turun menjadi 655 LP.
Dari LP tahun 2024 tersebut, 152 kasus dinyatakan lengkap lanjut P21. Sedangkan 99 laporan lainnya diselesaikan dengan restorative justice, sementara sisanya masih dalam proses.
Pada kasus narkoba tahun 2024 jumlah kasus sama dengan tahun 2023 yaitu 17 kasus dengan barang bukti yang berhasil diamankan berupa 80,34 gr sabu, 6,6 kg ganja, dan minuma keras 144 botol.
Sedangkan kasus menonjol selama 2024 berjumlah 10 kasus diantaranya kasus pembunuhan, curanmor, penyalahgunaan BBM, pembuatan perhiasan palsu hingga pembuatan dan penjualan senjata api.
“Kasus menonjol tersebut sebagian besar berkaitan dengan senjata api seperti pembunuhan gunakan senjata api, penangkapan pabrik pembuat senjata api, dan peredaran senjata api,” ujarnya.
Pada kasus senjata api Polresta berhasil mengamankan 32 pucuk laras panjang yang terdiri lima pucuk senjata organik seperti tipe M16 dan 27 pucuk rakitan.
Sedangkan laras pendek berhasil diamankan barang bukti dua pucuk pistol organik jenis revolver dan empat pucuk rakitan. Sedangkan jumlah tersangka mencapai delapan orang dan sudah diserahkan pada Kejari Manokwari beserta barang bukti.
Sireri mengatakan, turunnya tindakan kejahatan, pelanggaran dan gangguan kamtibmas bukan hanya kinerja Polri saja tapi karena dukungan seluruh masyarakat di Manokwari dan seluruh pemangku kepentingan.
“Kami memberikan apresiasi pada seluruh masyarakat serta terima kasih seluruh pemangku kepentingan baik Pemkab Manokwari, TNI dan penegak hukum lain yang sudah bersinergi dan menjaga keamanan bersama Polresta Manokwari selama tahun 2024,” katanya.