Manokwari (ANTARA) -
Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Papua Barat mencatat realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Papua Barat dan Papua Barat Daya pada Januari-29 Februari 2024 mencapai Rp136,998 miliar.
Kepala Seksi Pembinaan Pelaksanaan Anggaran IIB DJPb Papua Barat Pendik Saputro di Manokwari, Jumat, mengatakan realisasi penyaluran KUR menggunakan tiga skema yaitu KUR kecil Rp59,801 miliar, KUR mikro Rp76,858 miliar, dan KUR super mikro Rp338 juta.
Jumlah debitur yang mengakses KUR sebanyak 1.824 debitur terdiri dari debitur KUR kecil 218 orang, debitur KUR mikro 1.570 orang, dan debitur KUR super mikro 36 orang.
"KUR yang disalurkan menggunakan tiga skema sudah mencapai Rp136,998 miliar," kata Pendik Saputro.
Dia menjelaskan ada enam lembaga yang menyalurkan KUR yaitu Bank Mandiri sebanyak Rp22,631 miliar dengan 146 debitur, Bank Negara Indonesia Rp18,544 miliar dengan 67 debitur, dan Bank Rakyat Indonesia Rp87,937 miliar dengan 1.421 debitur.
Berikutnya, Bank Pembangunan Daerah Papua sebanyak Rp3,888 miliar dengan 48 debitur, PT Pegadaian Syariah Rp3,037 miliar dengan 135 debitur, dan Bank Tabungan Negara Rp960 juta dengan tujuh debitur.
"BRI menjadi lembaga penyalur KUR terbanyak baik dari realisasi maupun jumlah debitur," tutur Pendik.
Dia merinci penyaluran KUR di wilayah Papua Barat meliputi Kabupaten Manokwari Rp22,569 miliar untuk 263 debitur, Kabupaten Teluk Bintuni Rp11,899 miliar untuk 153 debitur, dan Kabupaten Fakfak Rp8,120 miliar untuk 172 debitur.
Kemudian, Kabupaten Kaimana Rp8,883 miliar untuk 131 debitur, Kabupaten Teluk Wondama Rp2,115 miliar untuk 35 debitur, Kabupaten Manokwari Selatan Rp900 juta dengan dua debitur, dan Kabupaten Pegunungan Arfak Rp250 juta dengan satu debitur.
"Jumlah debitur KUR di wilayah Papua Barat sebanyak 757 debitur," ucap Pendik.
Untuk wilayah Papua Barat Daya, kata dia, penyaluran KUR meliputi Kota Sorong Rp49,112 miliar untuk 590 debitur, Kabupaten Sorong Rp15,200 miliar untuk 227 debitur, dan Kabupaten Sorong Selatan Rp13,226 miliar dengan 165 debitur.
Selanjutnya, penyaluran KUR di Kabupaten Raja Ampat Rp3,253 miliar untuk 59 debitur, Kabupaten Tambrauw sebanyak Rp1,061 miliar untuk 21 debitur, dan Kabupaten Maybrat Rp407,04 juta untuk lima debitur.
"Debitur KUR yang ada di wilayah Papua Barat sebanyak 1.067 orang," kata Pendik.
Ia mengatakan perdagangan besar dan eceran menjadi sektor yang paling dominan mengakses KUR dengan capaian Rp72,246 miliar untuk 858 debitur, disusul sektor jasa kemasyarakatan Rp19,784 miliar dengan debitur 321 orang.
Kemudian, sektor pertanian dan kehutanan Rp13,482 miliar dengan 227 debitur, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum Rp10,282 miliar dengan 93 debitur, sektor perikanan Rp6,658 miliar dengan 131 debitur, dan industri pengolahan Rp5,657 miliar dengan 60 debitur.
"Selain itu ada sektor transportasi dan pergudangan Rp4,167 miliar dengan 83 debitur, sektor real estate Rp3,076 miliar dengan 38 debitur, dan sektor lainnya," kata Pendik Saputro.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DJPb Papua Barat: Penyaluran KUR mencapai Rp136,99 miliar