Sorong (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sorong, Papua Barat Daya menyatakan bahwa sebanyak 278 warga masyarakat untuk terlibat di dalam penyortiran dan lipat surat suara pemilihan legislatif (pileg) DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD Kota Sorong yang berpusat di Gedung LJ.
Plh Ketua KPU Kota Sorong Hilman Djafar di Sorong, Minggu, menjelaskan estimasi penyortiran dan lipat surat suara ini akan berlangsung selama empat sampai lima hari ke depan.
"Kegiatan sortir dan lipat surat suara ini melibatkan 278 masyarakat yang dibagi menjadi 25 kelompok," jelasnya.
Setiap kelompok, sebut dia, terdiri dari 10 orang atau lebih dengan masing-masing tugas mulai dari penyortiran hingga lipat surat suara.
Dia berharap kiranya tidak ada surat suara yang rusak atau cacat, karena karena ini sudah H-25 mendekati Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024.
Nanti, kata dia, hasil lipatan surat suara ini kemudian dimasukkan kembali ke dalam kartun untuk selanjutnya dikembalikan ke gudang KPU yang diangkut menggunakan mobil boks polisi dengan pengawalan ketat oleh satuan keamanan Polresta Sorong.
"Dalam satu kartun berisi 500 eksemplar atau 500 surat suara," bebernya.
Dia mengakui bahwa jumlah surat suara yang diterima sesuai dengan jumlah DPT di Kota Sorong yaitu 205.507 ditambah setiap TPS sebesar 2 persen.
"Jadi kalau misalnya DPR RI 205.507, itu dikalikan tiga surat suara berarti sekitar 6000 sekian. Itu yang dilipat,” bebernya.
Kegiatan penyortiran dan lipat surat suara di hari pertama pada 20 Januari 2023, sedikit mengalami keterlambatan karena tentunya membutuhkan persiapan sesuai dengan prosedural yang ketat.
Karena, kata dia, setiap masyarakat yang terlibat di dalam kegiatan itu wajib memiliki KTP untuk memastikan yang bersangkutan tidak terlibat sebagai anggota partai politik.
Sementara itu, Kabag Ops Polresta Kota Kompol Indra Gunawan mengatakan sebanyak 25 personel disiagakan untuk mengamankan kegiatan penyortiran dan lipat surat suara.
Ini, kata dia, sebagai bagian dari dukungan terhadap penyelenggara dalam menyukseskan setiap proses menuju Pemilu 2024.
"Kami perlu kawal karena pada tahap ini sangat dikuatirkan terjadi hal-hal di luar dugaan," katanya.
Pengamanan ini sejak tibanya surat suara di Pelabuhan Sorong sampai ke gudang logistik KPU Kota Sorong.
"Kami akan terus melaksanakan pengamanan dan pengawalan terhadap surat suara itu, karena dianggap penting dan ada kerawanan," ujarnya.