Manokwari (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Papua Barat mencatat realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bagi 13.833 debitur di Papua Barat maupun Papua Barat Daya pada Januari-November 2023 mencapai Rp910,91 miliar.
Kepala Seksi Pembinaan Pelaksanaan Anggaran IIB DJPb Papua Barat Pendik Saputro di Manokwari, Selasa, mengatakan realisasi penyaluran KUR menggunakan tiga skema yaitu KUR kecil Rp423,37 miliar, KUR mikro Rp465,12 miliar, dan KUR super mikro Rp22,42 miliar.
"Debitur KUR kecil ada 1.497 orang, KUR mikro 9.877 orang, dan KUR super mikro sebanyak 2.459 debitur," kata Pendik Saputro.
Ia menjelaskan penyaluran KUR pada enam kabupaten di Papua Barat meliputi Manokwari Rp202,92 miliar (2.601 debitur), Teluk Bintuni Rp92,63 miliar (1.124 debitur), dan Kaimana Rp51,02 miliar (801 debitur).
Kemudian, Kabupaten Fakfak Rp42,25 miliar (1.082 debitur), Teluk Wondama Rp19,05 miliar (393 debitur), Manokwari Selatan Rp6,38 miliar (36 debitur), dan Pegunungan Arfak Rp150 juta (2 debitur).
"KUR yang tersalur di wilayah Papua Barat sebanyak Rp564,25 miliar untuk 6.039 debitur," ucap Pendik Saputro.
Selanjutnya, penyaluran KUR bagi debitur yang tersebar pada enam kabupaten/kota di Papua Barat Daya terdiri dari Kota Sorong Rp291,41 miliar (4.241 debitur), dan Kabupaten Sorong Rp82,69 miliar (1.795 debitur).
Kemudian Kabupaten Sorong Selatan Rp77,39 miliar (1.029 debitur), Raja Ampat Rp28,10 miliar (601 debitur), Maybrat Rp12,78 miliar (71 debitur), dan Tambrauw Rp4,10 miliar (57 debitur).
"Penyaluran KUR ke wilayah Papua Barat Daya mencapai Rp496,47 miliar dengan debitur sebanyak 7.794 orang," ujar Pendik.
Ia menerangkan sektor perdagangan (besar dan eceran) merupakan sektor yang paling dominan mengakses KUR dengan realisasi mencapai Rp494,33 miliar (7.068 debitur) dan disusul sektor jasa kemasyarakatan Rp121,66 miliar (2.255 debitur).
KUR juga disalurkan bagi debitur pada sektor lainnya seperti pertanian perburuan dan kehutanan sebanyak Rp89,28 miliar (1.636 debitur), penyediaan jasa akomodasi Rp71,72 miliar (734 debitur), perikanan Rp35,56 miliar (755 debitur), serta industri pengolahan Rp35,64 miliar (526 debitur).
"Sisanya itu diakses oleh debitur sektor transportasi, usaha persewaan dan lainnya," tutur Pendik Saputro.
Dia menyebut lembaga penyalur KUR di wilayah Papua Barat maupun Papua Barat Daya meliputi Bank Rakyat Indonesia (BRI) Rp545,29 miliar, Bank Negara Indonesia (BNI) Rp172,42 miliar, Bank Mandiri Rp127,11 miliar, dan Bank Papua Rp40 miliar lebih.
Selain itu, PT Pegadaian Syariah Rp17,78 miliar, Bank Tabungan Negara (BTN) Rp6,65 miliar, Bank Central Asia (BCA) Rp1,18 miliar, dan Bank Syariah Indonesia Rp205 juta.
"Ada dua debitur yang mengakses KUR melalui BPD Jawa Tengah sebanyak Rp255 juta. Debitur KUR yang disalurkan BRI sebanyak 9.911 orang dan menjadi yang paling banyak," ucap Pendik Saputro.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DJPb Papua Barat catat penyaluran KUR 2023 capai Rp910,91 miliar