Manokwari (ANTARA) - Politeknik Negeri Fakfak telah membentuk konsorsium riset guna mengoptimalkan pelaksanaan program pendidikan vokasi di Provinsi Papua Barat.
Wakil Direktur III Politeknik Negeri Fakfak Muhammad Nur di Manokwari, Rabu, mengatakan konsorsium riset melibatkan para pakar dari Universitas Papua (Unipa), Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, dan Politeknik Langguru Kaimana.
Konsorsium tersebut nantinya menggandeng mitra lainnya seperti pemerintah daerah, sekolah menengah kejuruan, dunia usaha, dunia industri, komunitas masyarakat, dan media massa.
"Politeknik Fakfak sebagai perguruan tinggi vokasi dan pengampu program, sudah bentuk konsorsium," ucap Muhammad Nur.
Menurut dia penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah dapat terlaksana apabila ada keselarasan antara satuan pendidikan vokasi dengan pemangku kepentingan.
Penguatan ekosistem kemitraan bermaksud untuk mendukung pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022, terutama memperkuat kinerja Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV).
Pelaksanaan program dilakukan selama tiga tahun, dengan tahun pertama berorientasi untuk menghasilkan policy paper (kertas kebijakan) yang mencakup analisis komprehensif dari workforce planning (perencanaan tenaga kerja) dan inovasi perencanaan.
"Sehingga tercipta klaster inovasi di setiap daerah yang selaras dengan potensi, keunggulan, serta kebutuhan pembangunan daerah," ucap dia.
Ia menjelaskan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten memiliki peran yang sangat strategis dari aspek mutu, pemerataan layanan, ketersediaan sarana prasarana, kemudahan dan jaminan penyelenggaraan pendidikan berkualitas tanpa diskriminasi.
Dia berharap pemerintah provinsi dan konsorsium meningkatkan sinergi dalam hal pengembangan lembaga pendidikan dan SDM.
Pemerintah provinsi juga diharapkan dapat memberikan pendampingan dan dukungan terhadap pelaksanaan program penguatan ekosistem kemitraan dan pengembangan inovasi potensi daerah khususnya Papua Barat.
"Selain itu, adanya hubungan yang berkelanjutan dan berkesinambungan dengan perguruan tinggi dalam melaksanakan dan mengembangkan potensi daerah," ucap dia.
Ia menjelaskan perguruan tinggi vokasi dan perguruan tinggi lainnya di Papua Barat, dapat menjadi mitra strategis dalam berbagai bentuk maupun kepentingan.
Hal itu memberi peluang yang lebih luas bagi pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan pada masa mendatang.
"Kerja sama dapat dikembangkan dalam bentuk bantuan pakar, ahli dan penelitian untuk pembangunan Papua Barat," tutur Muhammad.