Sorong (ANTARA) - Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 2B Sorong, Provinsi Papua Barat Daya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) warga binaan lewat penerapan pendidikan paket A, B dan C sebagai wujud mengentaskan buta aksara.
Kepala Lembaga Permasyarakatan (Kalapas) Kelas 2B Sorong Gustaf Rumaikewi di Sorong, Selasa, menjelaskan, penerapan pendidikan paket ini merupakan program Lapas Sorong dengan orientasi mengentaskan buta aksara bagi warga binaan yang tidak pernah mengalami pendidikan sebagaimana mestinya.
"Tujuannya adalah ingin menjadikan warga binaan itu menjadi manusia bernilai di mata publik ketika selesai masa tahanan di Lapas Sorong," kata Kalapas Kelas 2B Sorong.
Sambil menunggu penerapan pendidikan paket, Lapas Sorong tengah melakukan pendataan secara mendetail sekaligus memilah warga binaan yang memang benar-benar belum pernah menikmati pendidikan atau pun yang sudah, tapi putus sekolah sebelumnya.
"Kami saat ini melakukan pendataan kepada seluruh warga binaan kira-kira berapa orang yang akan ikut pendidikan paket, tunggu hasil pendataan itu," kata Kalapas Sorong Gustaf.
Dia mengakui bahwa penerapan pendidikan paket ini merupakan sebuah kesempatan emas bagi warga binaan untuk menikmati kesetaraan pendidikan seperti anak-anak lain di luar penjara.
"Jadi setelah warga binaan menyelesaikan pendidikan paket maka mereka akan mendapatkan sertifikat kesetaraan pendidikan yang diakui secara nasional," ujar Kalapas Sorong.
Penerapan pendidikan paket ini, Lapas Sorong akan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kota Sorong guna menyediakan guru terhadap realisasi pendidikan paket yang dimaksud.
"Kita sudah berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan kita diberikan waktu sampai akhir Oktober sudah harus berjalan," kata dia.
Ada pun syarat yang harus dilengkapi peserta pendidikan paket dari warga binaan seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), akta kelahiran, kartu keluarga dan ijazah serta raport bagi warga binaan yang telah menyelesaikan salah satu tingkat pendidikan tertentu.
"Sampai saat ini ada belasan warga binaan yang telah mendaftar dan melengkapi dokumen yang diminta," ungkap dia.
Jadi, kata dia, tugas dan tanggung jawab Lapas Sorong selain menahan warga binaan karena tersandung kasus tertentu, tetapi juga berupaya memberikan pelayanan terhadap sisi kualitas diri sehingga nantinya mereka selesai dari masa tahanan bisa menjadi manusia bernilai di tengah masyarakat.
Lapas Sorong tingkatkan SDM warga binaan lewat pendidikan paket
Selasa, 10 Oktober 2023 13:02 WIB