"Tokoh agama dan adat punya peranan penting dalam setiap pembangunan," ujar Musa'ad di Sorong, Sabtu.
Menurut dia, setiap realisasi kebijakan pembangunan oleh pemerintah daerah tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi tokoh agama dan adat guna memastikan optimalisasi dari pembangunan tersebut.
Pemerintah, tokoh agama dan tokoh adat, katanya, merupakan satu bagian yang tidak dipisahkan. Ketiga komponen ini harus sama-sama berjalan membangun daerah dan memastikan setiap kebijakan pemerintah benar-benar direalisasikan secara baik dan optimal demi kesejahteraan masyarakat.
"Di dalam logo provinsi, ada tiga batu di dalamnya, itu melambangkan agama, adat dan pemerintah adalah satu," sebut Musa'ad.
Meski peran dari setiap komponen itu berbeda, namun memiliki satu tujuan yakni kesejahteraan hidup masyarakat, baik moral, spiritual, budaya tetapi juga ekonomi.
Ia menyebutkan bahwa tokoh agama berperan untuk kehidupan rohani dan spiritual umat. Sedangkan tokoh adat lebih kepada bagaimana menanamkan nilai-nilai luhur budaya itu. Adapun pemerintah akan melihat secara holistik melalui berbagai program pembangunan menuju satu arah yakni kesejahteraan masyarakat terpelihara secara baik.
"Ini mesti mendapatkan perhatian dari ketiga komponen ini, apalagi Provinsi Papua Barat Daya masih baru maka kita perlu membangun fondasi yang kuat," ujar Musa'ad..
Tiga komponen yang dilambangkan lewat tiga tungku, kata dia, dimasukkan di dalam logo Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dengan maksud dan tujuan untuk menunjukkan bahwa tiga tungku ini tak terpisahkan satu dengan yang lain, supaya dasar pembangunan yang telah dan sedang dilakukan di provinsi termudah benar-benar kuat dan kokoh.
"Jadi tiga tungku itu melambangkan agama, adat dan pemerintah, supaya kita letakkan pembangunan ini tepat pada sasarannya sehingga menjadi kuat dan kokoh," ujarnya.
"Jadi tiga tungku itu melambangkan agama, adat dan pemerintah, supaya kita letakkan pembangunan ini tepat pada sasarannya sehingga menjadi kuat dan kokoh," ujarnya.