Manokwari (ANTARA) - Badan Penanggulangan bencana daerah (BPBD) Papua Barat bersama Badan SAR Nasional, TNI Angkatan Laut, Kepolisian Perairan dan Dinas Kesehatan menggelar simulasi kecelakaan laut sebagai langkah antisipasi menghadapi bencana alam yang kemungkinan terjadi selama tahun 2023 di wilayah perairan Papua Barat.
Kepala BPBD Papua Barat Derek Ampnir di sela-sela simulasi yang dilaksanakan di Pelabuhan Basarnas Manokwari, Jumat, mengatakan frekuensi kecelakaan laut menempati urutan kedua kerawanan bencana setelah kebakaran di Provinsi Papua Barat.
"Sebagian besar wilayah Papua Barat merupakan daerah pesisir, dan simulasi yang dilakukan sebagai upaya antisipasi jika terjadi kecelakaan laut maka personil gabungan kita siap," kata Ampnir.
Dia menyebutkan memberikan pertolongan pada saat terjadi kecelakaan bukan merupakan hal yang mudah, sehingga perlu dilatih terus menerus.
"Bukan hanya reaksi yang diberikan jika terjadi bencana dan kecelakaan, rantai komunikasi antara setiap peran potensi SAR menjadi sangat penting dilakukan dalam tahapan pencarian dan penyelamatan," ujar dia.
Sebelumnya, BPBD juga telah melakukan simulasi kebakaran disalah satu pusat perbelanjaan di Manokwari. Selanjutnya, direncanakan akan dilakukan simulasi penyelamatan saat gempa bumi.
Selain itu, sesuai perintah dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100 Tahun 2018 Tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal penanggulangan bencana telah terlaksana di Papua Barat.
"Rangkaian simulasi yang kita laksanakan untuk menuju peringatan Hari Kesiapsiagaan Nasional pada 26 April mendatang, selain itu juga sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden saat Rakornas Penanggulangan Bencana 2023 di daerah," ucap dia.*
BPBD-Basarnas gelar simulasi penyelamatan kecelakaan di laut Manokwari
Jumat, 14 April 2023 19:31 WIB