Manokwari (ANTARA) - Dewan Perwakilan Daerah Real Estate Indonesia (REI) Papua Barat menargetkan mampu membangun 1.200 rumah subsidi di wilayah tersebut, sebagai upaya kebangkitan dunia properti setelah pandemi COVID-19.
Ketua REI Papua Barat Julius Lois di Manokwari, Jumat, mengatakan penjualan properti saat pandemi COVID-19 sangat minim dan ia berharap tahun 2022 sebagai awal kebangkitan.
"Penjualan tahun lalu menurun, Tahun 2020 hanya 500 unit Sedangkan pada 2021 sebanyak 600 unit, sehingga tahun ini kita target 1.200 unit," kata dia.
Dijelaskan, hingga saat ini dari 19 pengembang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah membangun 700 unit rumah subsidi dimana telah terjual 600 unit.
Ditargetkan dalam empat bulan terakhir di tahun 2022 proses pembangunan dan pemasarannya dapat tercapai.
"Kita di Papua Barat sekitar 80 titik lokasi perumahan subsidi, berharap bisa diselesaikan hingga akhir tahun dan laku terjual," kata Julius.
Menurut dia, aktivitas properti di Papua Barat juga memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi, karena dalam prosesnya menggunakan tenaga kerja dan bahan baku lokal.
"Kalau properti digerakkan pasti akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Papua Barat," lanjut dia.
Julius juga mengatakan, tahun 2022 merupakan tahun yang tepat untuk memiliki rumah subsidi bagi masyarakat Papua Barat, terutama dengan sejumlah kemudahan yang diberikan oleh pemerintah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: REI Papua Barat target bangun 1.200 rumah subsidi sampai akhir 2022