Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat pada musim haji tahun 2022 hanya memberangkatkan 323 warga ke Tanah Suci untuk berhaji, kurang dari separuh dari rata-rata jumlah anggota jamaah haji yang setiap tahun diberangkatkan untuk berhaji pada masa sebelum pandemi COVID-19.
"Memang ada pembatasan dari Pemerintah Arab Saudi. Seluruh negara hanya bisa mengirim calon haji 50 persen dari kuota yang semestinya," kata Kepala Bidang Haji dan Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat Azis Hegemur di Manokwari, Jumat.
Jamaah calon haji Papua Barat yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 17 bersama calon haji dari Provinsi Gorontalo, menurut dia, dijadwalkan berangkat menuju ke Arab Saudi pada 1 Juli 2022 dari Embarkasi Makassar di Sulawesi Selatan.
Pemberangkatan jamaah calon haji dari Papua Barat menuju ke daerah embarkasi dilakukan secara bertahap.
Aziz mengatakan bahwa jamaah dari Kota Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Tambrauw, Kota Sorong, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Sorong Selatan akan bertolak ke Kota Makassar pada 28 Juni 2022.
Jamaah calon haji dari Kabupaten Fakfak dan Kaimana, menurut dia, akan diberangkatkan ke Makassar beberapa hari sebelumnya, pada 25 Juni 2022, karena tidak ada penerbangan langsung dari kedua daerah itu ke Makassar.
"Mereka akan transit di Sorong, kemudian melanjutkan penerbangan ke Makassar," kata dia.
Pada 30 Juni 2022, ia menjelaskan, seluruh calon haji asal Papua Barat akan menjalani pemeriksaan RT-PCR untuk memastikan mereka tidak terserang COVID-19 sebelum masuk ke Asrama Haji Sudiang di Makassar.
Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw dijadwalkan melepas keberangkatan jamaah calon haji ke Tanah Suci pada 29 Juni 2022.
Jamaah calon haji dari Papua Barat akan diberangkatkan ke Tanah Suci didampingi oleh satu ketua kloter, tiga petugas non-kloter, dua petugas medis, dan seorang pendamping ibadah.