Fakfak, (Antaranews Papua Barat)-Satuan Lalu Lintas Polres Fakfak, Papua Barat, membantu pengamanan pelaksanaan sholat taraweh yang dilaksanakan secara berjamaah di masjid-masjid.
"Bukan hanya di Fakfak, Satlantas di jajaran Polres yang lain pun melaksanakan hal yang sama,"kata Direktur Lalu Lintas Polda Papua Barat, Kombes Pol Indra Darmawan di Manokwari, Selasa.
Ia menjelaskan, keterlibatan Satlantas difokuskan pada upaya untuk menertibkan arus lalu lintas jalan raya di sekitar masjid. Polri dibantu anggota TNI wilayah setempat.
"Yang kami antisipasi, jangan sampai ada pengendara yang berkendara secara ugal-ugalan di sekitar masjid. Ini tentu mengganggu warga yang sedang khusu' beribadah,"kata dia.
Indra mengutarakan, kepadatan pengendara biasa terjadi saat menjelang serta setelah ibadah selesai. Pengaturan lalu lintas dilakukan agar tidak menghambat pelaksanaan sholat.
Kehadiran satuan lalu lintas, ujarnya, diharapkan dapat menekan potensi kecelakaan baik pengendara umum yang melintas maupun warga muslim yang ingin melaksanakan sholat di masjid.
Pada pengamanan ini, personil yang dilibatkan adalah anggota yang beragama nonmuslim. Pola ini diterapkan untuk memberi kesempatan kepada anggota yang beragama Islam melaksanakan sholat taraweh.
Indra berharap, setiap personil yang terlibat dalam pengamanan mengedepankan sikap humanis, baik kepada anggota jamaah maupun setiap pengendara yang melintas.
"Kehadiran kita untuk memberi rasa aman dan nyaman. Jadi harus ramah, sehingga masyarakat juga senang merespon pelayanan yang kita berikan," pungkasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018
"Bukan hanya di Fakfak, Satlantas di jajaran Polres yang lain pun melaksanakan hal yang sama,"kata Direktur Lalu Lintas Polda Papua Barat, Kombes Pol Indra Darmawan di Manokwari, Selasa.
Ia menjelaskan, keterlibatan Satlantas difokuskan pada upaya untuk menertibkan arus lalu lintas jalan raya di sekitar masjid. Polri dibantu anggota TNI wilayah setempat.
"Yang kami antisipasi, jangan sampai ada pengendara yang berkendara secara ugal-ugalan di sekitar masjid. Ini tentu mengganggu warga yang sedang khusu' beribadah,"kata dia.
Indra mengutarakan, kepadatan pengendara biasa terjadi saat menjelang serta setelah ibadah selesai. Pengaturan lalu lintas dilakukan agar tidak menghambat pelaksanaan sholat.
Kehadiran satuan lalu lintas, ujarnya, diharapkan dapat menekan potensi kecelakaan baik pengendara umum yang melintas maupun warga muslim yang ingin melaksanakan sholat di masjid.
Pada pengamanan ini, personil yang dilibatkan adalah anggota yang beragama nonmuslim. Pola ini diterapkan untuk memberi kesempatan kepada anggota yang beragama Islam melaksanakan sholat taraweh.
Indra berharap, setiap personil yang terlibat dalam pengamanan mengedepankan sikap humanis, baik kepada anggota jamaah maupun setiap pengendara yang melintas.
"Kehadiran kita untuk memberi rasa aman dan nyaman. Jadi harus ramah, sehingga masyarakat juga senang merespon pelayanan yang kita berikan," pungkasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018