Manokwari (ANTARA) - Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari menargetkan 40 hektare areal persawahan di Provinsi Papua Barat dapat berproduksi maksimal guna mewujudkan swasembada pangan.
Areal persawahan tersebut tersebar di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Manokwari sebanyak 20 hektare, Kabupaten Fakfak 15 hektare, dan Kabupaten Teluk Bintuni kurang lebih 5 hektare.
"TNI terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah supaya bisa dimaksimalkan," kata Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Jimmy Ramoz Manalu saat penanaman padi perdana di Kampung Bowisubur, Manokwari, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa TNI Angkatan Darat diberikan tanggung jawab oleh pemerintah pusat untuk mengawal pelaksanaan program ketahanan pangan di seluruh wilayah, termasuk Papua Barat.
Optimalisasi pemanfaatan 40 hektare areal persawahan tidak hanya mengurangi ketergantungan pasokan beras dari luar daerah, tapi menjadikan Papua Barat sebagai daerah lumbung padi.
"Kalau 40 hektare ini semua ditanami padi, maka dampaknya sosial ekonominya sangat signifikan," ujar Jimmy.
Baca Juga: Papua Barat berpotensi jadi lumbung padi untuk empat provinsi
Meski demikian, kata dia, keberhasilan program ketahanan pangan memerlukan dukungan sumber daya petani di tiga kabupaten, teknologi pertanian modern, kelancaran irigasi, dan ketersediaan pupuk.
Adapun strategi yang diterapkan Kodam dalam mengatasi permasalahan jumlah petani yaitu, melibatkan personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) sembari mendata kebutuhan peralatan.
"Babinsa akan memberikan pendampingan ke para petani. Kalau soal kebutuhan peralatan, kami data lalu ajukan ke Kementerian Pertanian," jelas Jimmy.

Baca Juga: Menteri Pertanian upayakan Papua Barat mandiri pangan
Menurut dia, penggunaan teknologi pertanian modern dapat meningkatkan produktivitas sekaligus mewujudkan ketahanan pangan yang semakin mandiri, berkelanjutan, dan berkualitas.
Kodam Kasuari bersama pemerintah provinsi dan kabupaten setempat terus melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan program dimaksud, sehingga membuahkan hasil sesuai ekspektasi.
"Supaya hasil panen petani semakin banyak tapi juga berkualitas, supaya bisa bersaing dengan pasar dan harga jual tidak boleh membuat petani rugi," ucap Jimmy.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Barat Ali Baham Temongmere menyebut pengembangan potensi pertanian belum maksimal karena menghadapi permasalahan yang cukup kompleks.
Pemerintah daerah mengapresiasi komitmen Kodam XVIII/Kasuari dan unit kerja dari Kementerian Pertanian yang senantiasa mendukung upaya mencapai swasembada pangan.
"Mari kita semua mendukung petani dalam mengoptimalkan hasil produksi mereka," ucap Ali Baham.