Manager Papua Field Muslim Nugraha mengatakan bahwa pengadaan tanah sangat diperlukan untuk aktivitas pengeboran sumur pengembangan dalam rangka meningkatkan produksi migas Pertamina EP Papua Field (PEP Papua) dari wilayah Salawati, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
Menurut dia, peningkatan produksi dapat mendorong pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri serta meningkatkan pendapatan daerah melalui mekanisme dana bagi hasil migas, dan manfaatnya akan kembali kepada masyarakat adat.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Menurut dia, peningkatan produksi dapat mendorong pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri serta meningkatkan pendapatan daerah melalui mekanisme dana bagi hasil migas, dan manfaatnya akan kembali kepada masyarakat adat.
"Kami mohon dukungan seluruh pemangku kepentingan untuk menyukseskan program ini,” ujar Muslim melalui keterangan yang diterima di Sorong, Rabu.
Berkaitan dengan pengadaan tanah demi mendukung pengembangan pengeboran minyak, SKK Migas dan PEP Papua yang merupakan bagian dari Zona 14 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, menyelenggarakan sosialisasi pengadaan tanah untuk calon sumur pengembangan SLW-C4X dan SLW-E6X pada 7 Agustus 2024 melibatkan masyarakat adat dari marga Moifilit dan marga Wallim sebagai pemilik tanah dan tanam tumbuh yang diakui secara adat.
Selain itu, kata Muslim, BPN Kabupaten Sorong pun telah melakukan identifikasi status tanah dan dikategorikan sebagai area penggunaan lain (APL).
"BPN Kabupaten Sorong turut mensosialisasikan tahapan-tahapan yang nantinya akan dilalui dalam proses pengadaan lahan. Pasca sosialisasi, seluruh pemangku kepentingan turut meninjau lokasi calon sumur pengembangan SLW-C4X dan SLW-E6X," beber dia.
Ketua marga pemilik ulayat, Mesak Moifilit, menyampaikan dukungannya atas rencana pengadaan tanah yang dilakukan SKK Migas-PEP Papua untuk kebutuhan pengeboran sumur pengembangan.
“Kami berkomitmen dan mendukung setiap kegiatan yang dilakukan oleh SKK Migas-PEP Papua,” ucap Mesak.
Senior Manager Relations Regional Indonesia Timur, Fitri Erika menjelaskan bahwa perusahaan berupaya melakukan percepatan proses pembebasan lahan dan perizinan agar sesuai dengan tata waktu pengeboran yang telah ditargetkan, serta telah menunjukkan kinerjanya sebagai strategic partner core business perusahaan guna peningkatan produksi dan realisasi investasi di kawasan timur Indonesia.
“Komitmen perusahaan untuk menjalankan proses realisasi investasi pada aspek sosial serta melakukan stakeholder engagement yang inovatif sehingga mampu mendukung dan mempercepat proses realisasi investasi perusahaan,” ujarnya.
Ditargetkan pada tahun 2025, Regional Indonesia Timur akan melaksanakan pengeboran empat sumur pengembangan, yaitu SLW-C4X, SLW-E6X, serta SLW-F2X dan SLW-F3X yang dikategorikan masuk ke dalam kawasan hutan.
Ini merupakan bagian dari campaign pengeboran yang masif di Provinsi Papua Barat Daya.
Ini merupakan bagian dari campaign pengeboran yang masif di Provinsi Papua Barat Daya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024