Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Provinsi Papua Barat periode Mei 2024 mencapai 360,03 juta dolar AS atau mengalami peningkatan sebesar 98,67 persen (yoy) dibanding realisasi Mei 2023 yaitu 181,22 juta dolar AS.

"Nilai ekspor secara bulanan juga meningkat 8,33 persen (mtm) dibanding April 2024 yang terealisasi 332,34 juta dolar AS," kata Kepala BPS Papua Barat Merry saat konferensi pers di Manokwari, Senin.

Dia menjelaskan bahwa sektor minyak dan gas (migas) menyumbang 99,45 persen atau 358,06 juta dolar AS terhadap total ekspor Papua Barat pada Mei 2024, sedangkan sektor nonmigas hanya 0,55 persen atau 1,96 juta dolar AS.

Nilai ekspor komoditas migas mengalami peningkatan 8,52 persen (mtm) atau 28,10 juta dolar AS dibanding capaian April 2024 sebanyak 329,96 juta dolar AS, sementara ekspor nonmigas justru terkontraksi 15,86 persen (mtm).

"Komoditas ekspor migas yaitu bahan bakar mineral, kalau nonmigas meliputi perhiasan, garam, belerang, kapur, daging dan produk olahannya, ikan, udang, dan lainnya," ujar dia.

Ia menyebut ada tiga negara tujuan ekspor terbesar, yaitu Tiongkok senilai 151,11 juta dolar AS atau 41,97 persen dari total ekspor periode Mei 2024 kemudian disusul Jepang 75,29 juta dolar AS, dan Korea Selatan 63,07 juta dolar AS.

Negara lain yang juga menjadi pangsa ekspor Papua Barat antara lain, Vietnam 35,31 juta dolar AS, Thailand 33,31 juta dolar AS, Hongkong 0,81 juta dolar AS, Papua Nugini 0,37 juta dolar AS, dan Amerika Serikat 0,28 juta dolar AS.

"Ekspor ke Tiongkok dan Jepang mengalami penurunan masing-masing 16,05 persen (mtm) dan 30,68 persen karena permintaan dari negara lain meningkat," jelas dia.

Pengiriman komoditas ekspor Papua Barat dilakukan melalui Pelabuhan Teluk Bintuni sebanyak 99,45 persen, kemudian Pelabuhan Manokwari, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Bandara Soekarno-Hatta.

 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024