Manokwari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penerbangan dari dan ke Provinsi Papua Barat pada periode Oktober 2024 mengalami penurunan sebanyak 9,88 persen (yoy) secara tahunan maupun secara bulanan yang tercatat mencapai 0,88 persen (mtm).
Kepala BPS Papua Barat Merry saat konferensi pers di Manokwari, Senin, mengatakan ada 1.013 penerbangan selama Oktober 2024 yang terdiri atas 506 penerbangan masuk, dan 507 penerangan keluar melalui delapan bandar udara (bandara).
"Secara tahunan, penerbangan turun dibandingkan Oktober 2023 yang mencapai 1.124 penerbangan, dan secara bulanan juga turun dari 1.022 penerbangan pada September 2024," kata Merry.
Ia merinci jumlah penerbangan se-Papua Barat selama Oktober 2024 tersebar di Bandara Rendani Manokwari sebanyak 560 penerbangan, Bandara Babo Teluk Bintuni 178 penerbangan, dan Bandara Utarum Kaimana 147 penerbangan.
Kemudian, Bandara Teluk Bintuni 50 penerbangan, Bandara Wasior Teluk Wondama 34 penerbangan, Bandara Merdey Teluk Bintuni 18 penerbangan, Bandara Anggi Pegunungan Arfak 14 penerbangan, dan Bandara Abreso Manokwari Selatan 12 penerbangan.
"Data penerbangan untuk Oktober 2024 ini minus Bandara Siboru Fakfak," jelas Merry.
Selain itu, kata dia, jumlah penumpang menggunakan transportasi udara pada Oktober 2024 tercatat sebanyak 48.205 orang yang meliputi 22.396 penumpang datang dan 25.809 penumpang berangkat melalui delapan bandara se-Papua Barat.
Jumlah penumpang tersebut mengalami penurunan sebesar 12,78 persen (yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yaitu 55.271 orang, namun jika dibandingkan dengan September 2024 maka terjadi peningkatan 2,66 persen (mtm).
"Jumlah penumpang pesawat pada September 2024 tercatat 46.957 orang, terdiri atas 22.583 penumpang datang dan 24.374 penumpang berangkat," ucap Merry.
Menurut dia turunnya jumlah penerbangan Papua Barat pada Oktober 2024 tidak berdampak terhadap jumlah angkutan barang atau kargo yang menggunakan transportasi udara, karena terjadi peningkatan secara tahunan 1,49 persen (yoy) dan 0,56 persen (mtm) secara bulanan.
Total volume kargo tercatat mencapai 565.56 ton yang terdiri atas kargo datang yang dibongkar sebanyak 283.10 ton dan muatan kargo keluar dari Papua Barat melalui delapan bandara mencapai 282.46 ton.