Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Villanova Manokwari berkomitmen memperkuat pengembangan pendidikan kearifan lokal Papua bagi setiap siswa melalui optimalisasi kegiatan ekstrakurikuler dan intrakurikuler.

"Kalau intrakurikuler ada pelajaran etnografi Papua dan antropologi yang menunjang siswa memperdalam nilai-nilai kearifan lokal," kata Kepala SMA Katolik Villanova Pater Stevanus Alo OSA di Manokwari, Papua Barat, Jumat.

Menurut dia, pengetahuan siswa tentang seni dan budaya asli Papua yang kemudian divisualisasikan dalam berbagai kegiatan berdampak positif terhadap kecintaan untuk melestarikan kearifan lokal tersebut.

Oleh sebabnya, sekolah senantiasa memberikan dukungan terhadap pemberdayaan kearifan lokal Papua dengan mengefektifkan dua metode pembelajaran bagi setiap siswa SMA Villanova.

"Siswa sebagai generasi muda tidak boleh lupa dengan kearifan lokal karena itu identitas mereka," ucap Stevanus.

Saat ini, kata dia, jumlah siswa SMA Katolik Villanova lebih kurang 270 orang yang berasal dari Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya.

Siswa SMA Katolik Villanova pernah meraih prestasi pada perlombaan vokal grup tingkat nasional tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Jakarta.

"Vokal grup dari SMA Villanova berhasil keluar sebagai juara dua tingkat nasional, dan kegiatan seni budaya lainnya yang pernah kami ikut," ucap Stevanus.
Kepala Sekolah SMA Katolik Villanova Pater Stevanus Alo OSA saat diwawancara di Manokwari, Papua Barat, Jumat. (ANTARA/Fransiskus Salu Weking)


Ia menuturkan hampir 90 persen siswa SMA Katolik Villanova adalah anak asli Papua dari enam provinsi, dan setiap tahun jumlah penerimaan siswa baru terus mengalami peningkatan terkecuali saat pandemi COVID-19.

Persentase siswa asli Papua yang dominan sejalan dengan visi misi SMA Katolik Villanova untuk meningkatkan kualitas pembangunan manusia Papua yang semakin andal dan berdaya saing pada masa mendatang.

"Bakat dan kemampuan sudah tertanam dalam diri siswa asli Papua, makanya perlu pengembangan lewat pendidikan," ujar Stevanus.

Ia menyebut penyelenggaraan pentas seni selama sehari (16/2) wujud apresiasi SMA Katolik Villanova terhadap kunjungan dari keluarga besar pendiri Ordo Santo Agustinus di Tanah Papua yaitu Mgr. Petrus Van Diepen OSA, Fr. Anton Tromp OSA, dan Fr. Frans Jonkergouw OSA.

Keluarga besar tersebut juga menjadi penyokong dana terbesar demi kelancaran operasional lembaga pendidikan Ordo Santo Agustinus di Tanah Papua.

"Hari ini (Jumat) ada pentas seni dalam rangka menyambut kunjungan dari Mr Frans, Mrs Jose dan Mrs Dineke yang adalah keluarga besar pendiri Ordo Santo Agustinus di Tanah Papua," ujar Stevanus.*

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024