PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan/ASDP Indonesia (Persero) Cabang Sorong mengoperasikan lima kapal feri guna memberikan pelayanan kepada masyarakat terisolir di wilayah Indonesia timur.
Orientasi ASDP Cabang Sorong adalah, sebut dia, memberikan ruang kepada masyarakat terisolir untuk memasarkan hasil bumi guna meningkatkan kehidupan ekonominya.
"Sampai ke pedalaman dangkal pun kita masuk karena memang ada ukuran kapal kita ada yang didesain untuk itu," kata dia.
Makanya, kata dia, ada satu lintasan di Kampung Arefi, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya tidak memiliki pelabuhan, namun kapal feri hanya bisa berlabuh di tengah laut kemudian logistik masyarakat diangkut menggunakan perahu motor.
"Memang kondisinya sulit tetapi ASDP hadir untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan," ungkap Nana.
Disebutkan, satu kapal feri bisa berlayar ke setiap pulau hanya untuk memastikan masyarakat bisa memasarkan hasil bumi untuk kebutuhan ekonomi keluarga.
Soal harga kapal, kata dia, sangat ekonomis bagi masyarakat supaya lebih leluasa menggunakan fasilitas ASDP untuk kepentingan ekonomi.
"Karena ada pengalaman soal ongkos ini, ketika kita tagih mereka sampaikan barang dagangannya belum dijual, tetapi kita mengambil kebijakan lain," kata Nana.
Selain itu, pendekatan humanis dengan masyarakat pun dikedepankan, sehingga terjadi sebuah relasi baik antara ASDP sebagai penyedia layanan dengan masyarakat selaku pengguna jasa.
"Setiap ketemu ada sapaan akrab dan masyarakat selalu minta foto bersama dengan kita," ungkap dia.
Kendati pun kapasitas kapal feri berbeda dengan kapal lain, tetapi General Manager ASDP Cabang Sorong memberikan sentuhan lain melalui desain menarik sekaligus penambahan ruang pertunjukan musik dan kafe bagi para penumpang dengan harga daratan, sebagai bagian untuk memberikan kenyamanan selama berlayar dengan ASDP.
"Kita buat ini supaya para penumpang tidak bosan di atas kapal," katanya.
Disebutkan, sampai saat ini, kelima kapal feri tidak tidak bermasalah, semuanya masih normal dan berfungsi baik. Sebab, ada saat tertentu kelima kapal tersebut masuk pada tahap perawatan intensif.
"Sampai saat ini kapal kita masih berjalan normal dan baik-baik saja," kata Nana.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: ASDP Sorong operasi lima kapal jangkau wilayah terisolir
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
General Manager ASDP Cabang Sorong Nana Sutisna di Sorong, Rabu, menjelaskan lima kapal ASDP ini menjangkau tiga provinsi yakni Provinsi Maluku Utara, Provinsi Maluku dan Papua Barat dengan 21 lintasan.
"Tugas ASDP itu memang menelusuri setiap pulau yang tidak memiliki akses laut ataupun darat," jelas Nana Sutisna.
Orientasi ASDP Cabang Sorong adalah, sebut dia, memberikan ruang kepada masyarakat terisolir untuk memasarkan hasil bumi guna meningkatkan kehidupan ekonominya.
"Sampai ke pedalaman dangkal pun kita masuk karena memang ada ukuran kapal kita ada yang didesain untuk itu," kata dia.
Makanya, kata dia, ada satu lintasan di Kampung Arefi, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya tidak memiliki pelabuhan, namun kapal feri hanya bisa berlabuh di tengah laut kemudian logistik masyarakat diangkut menggunakan perahu motor.
"Memang kondisinya sulit tetapi ASDP hadir untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan," ungkap Nana.
Disebutkan, satu kapal feri bisa berlayar ke setiap pulau hanya untuk memastikan masyarakat bisa memasarkan hasil bumi untuk kebutuhan ekonomi keluarga.
Soal harga kapal, kata dia, sangat ekonomis bagi masyarakat supaya lebih leluasa menggunakan fasilitas ASDP untuk kepentingan ekonomi.
"Karena ada pengalaman soal ongkos ini, ketika kita tagih mereka sampaikan barang dagangannya belum dijual, tetapi kita mengambil kebijakan lain," kata Nana.
Selain itu, pendekatan humanis dengan masyarakat pun dikedepankan, sehingga terjadi sebuah relasi baik antara ASDP sebagai penyedia layanan dengan masyarakat selaku pengguna jasa.
"Setiap ketemu ada sapaan akrab dan masyarakat selalu minta foto bersama dengan kita," ungkap dia.
Kendati pun kapasitas kapal feri berbeda dengan kapal lain, tetapi General Manager ASDP Cabang Sorong memberikan sentuhan lain melalui desain menarik sekaligus penambahan ruang pertunjukan musik dan kafe bagi para penumpang dengan harga daratan, sebagai bagian untuk memberikan kenyamanan selama berlayar dengan ASDP.
"Kita buat ini supaya para penumpang tidak bosan di atas kapal," katanya.
Disebutkan, sampai saat ini, kelima kapal feri tidak tidak bermasalah, semuanya masih normal dan berfungsi baik. Sebab, ada saat tertentu kelima kapal tersebut masuk pada tahap perawatan intensif.
"Sampai saat ini kapal kita masih berjalan normal dan baik-baik saja," kata Nana.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: ASDP Sorong operasi lima kapal jangkau wilayah terisolir
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023