Warga masyarakat pada enam kampung (desa) di Distrik Kaimana, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat, kini sudah bisa menikmati listrik selama 24 jam sehari melalui Program Papua Terang.
Kepala Distrik Kaimana Aris Bernad Oktovianus Fenetiruma di Kaimana, Jumat, mengapresiasi kebijakan PLN yang telah melistriki rumah-rumah warga di enam kampung di wilayahnya yaitu Kampung Saria, Kampung Werua, Kampung Jarati, Kampung Sara, Kampung Namatota, dan Kampung Maimai.
Aris mengatakan setelah pekerjaan pemasangan jaringan instalasi sudah rampung sejak beberapa waktu lalu, kini ratusan keluarga yang bermukim di enam kampung itu sudah bisa menikmati listrik 1x24 jam sehari yang bersumber dari tenaga diesel.
"Tentu kami selaku pemerintah distrik dan masyarakat Distrik Kaimana berterima kasih kepada PLN. Ini kerinduan masyarakat yang sudah lama agar bisa menikmati penerangan listrik 1x24 jam. Sekarang ini listrik sudah menjadi kebutuhan dasar untuk setiap keluarga," katanya.
Aris menyebutkan Program Papua Terang merupakan program yang diturunkan PLN untuk melistriki seluruh kampung (desa) di Tanah Papua. Melalui program itu, kerinduan masyarakat di kampung-kampung terisolasi yang selama ini tidak bisa menikmati fasilitas listrik akhirnya terjawab.
Ia berharap nantinya semua kampung di Distrik Kaimana juga mendapatkan perhatian yang sama dari PLN.
"Saat ini baru ada enam kampung yang menerima program tersebut. Pekerjaan sudah selesai dan listrik sudah dinikmati oleh masyarakat. Kami berharap program yang sama juga dilakukan di kampung-kampung yang lain," harapnya.
Pemerintah Distrik Kaimana sudah mengusulkan ke PLN untuk dapat melistriki dua kampung lainnya, yang diharapkan dapat segera menikmati listrik paling lambat pada 2023.
"Kami harapkan tahun depan dua kampung itu sudah bisa dikerjakan dan warga bisa segera menikmati listrik. Kami sudah lakukan koordinasi dengan PLN," kata Aris.
Warga pada enam kampung itu turut dilibatkan untuk menjaga dan merawat fasilitas yang tersedia. Jika ada gangguan listrik di kampung mereka, warga diminta untuk segera menghubungi pihak PLN.
Program Papua Terang telah diluncurkan oleh PLN sejak beberapa tahun lalu untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Bumi Cenderawasih.
Dari hasil kajian dan survei PLN, ada empat alternatif pembangkit listrik Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang dikembangkan di Papua guna mendukung Program Papua Terang itu yakni Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro, Tabung Listrik (Talis); Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), serta PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kepala Distrik Kaimana Aris Bernad Oktovianus Fenetiruma di Kaimana, Jumat, mengapresiasi kebijakan PLN yang telah melistriki rumah-rumah warga di enam kampung di wilayahnya yaitu Kampung Saria, Kampung Werua, Kampung Jarati, Kampung Sara, Kampung Namatota, dan Kampung Maimai.
Aris mengatakan setelah pekerjaan pemasangan jaringan instalasi sudah rampung sejak beberapa waktu lalu, kini ratusan keluarga yang bermukim di enam kampung itu sudah bisa menikmati listrik 1x24 jam sehari yang bersumber dari tenaga diesel.
"Tentu kami selaku pemerintah distrik dan masyarakat Distrik Kaimana berterima kasih kepada PLN. Ini kerinduan masyarakat yang sudah lama agar bisa menikmati penerangan listrik 1x24 jam. Sekarang ini listrik sudah menjadi kebutuhan dasar untuk setiap keluarga," katanya.
Aris menyebutkan Program Papua Terang merupakan program yang diturunkan PLN untuk melistriki seluruh kampung (desa) di Tanah Papua. Melalui program itu, kerinduan masyarakat di kampung-kampung terisolasi yang selama ini tidak bisa menikmati fasilitas listrik akhirnya terjawab.
Ia berharap nantinya semua kampung di Distrik Kaimana juga mendapatkan perhatian yang sama dari PLN.
"Saat ini baru ada enam kampung yang menerima program tersebut. Pekerjaan sudah selesai dan listrik sudah dinikmati oleh masyarakat. Kami berharap program yang sama juga dilakukan di kampung-kampung yang lain," harapnya.
Pemerintah Distrik Kaimana sudah mengusulkan ke PLN untuk dapat melistriki dua kampung lainnya, yang diharapkan dapat segera menikmati listrik paling lambat pada 2023.
"Kami harapkan tahun depan dua kampung itu sudah bisa dikerjakan dan warga bisa segera menikmati listrik. Kami sudah lakukan koordinasi dengan PLN," kata Aris.
Warga pada enam kampung itu turut dilibatkan untuk menjaga dan merawat fasilitas yang tersedia. Jika ada gangguan listrik di kampung mereka, warga diminta untuk segera menghubungi pihak PLN.
Program Papua Terang telah diluncurkan oleh PLN sejak beberapa tahun lalu untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Bumi Cenderawasih.
Dari hasil kajian dan survei PLN, ada empat alternatif pembangkit listrik Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang dikembangkan di Papua guna mendukung Program Papua Terang itu yakni Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro, Tabung Listrik (Talis); Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), serta PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022