Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat bersiap melaksanakan Registrasi Sosial Ekonomi Tahun 2022, yang ditujukan untuk menyediakan basis data yang meliputi profil, kondisi sosial-ekonomi, dan tingkat kesejahteraan penduduk hingga tingkat desa/kelurahan.

Menurut Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia di Manokwari, Kamis, Registrasi Sosial Ekonomi Tahun 2022 akan dilaksanakan menggunakan metode sensus.

"Metodenya seperti sensus. Informasi yang kita kumpulkan meliputi kondisi sosial ekonomi dan demografis, kondisi perumahan dan sanitasi, serta kepemilikan aset," kata dia.

BPS Papua Barat dan BPS tingkat kabupaten dan kota di wilayah Papua Barat sudah membuka pendaftaran tenaga lapangan untuk mendukung pelaksanaan Registrasi Sosial Ekonomi.

Maritje mengatakan bahwa sekitar 2.000 tenaga lapangan dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan Registrasi Sosial Ekonomi di 13 kabupaten dan satu kota di Papua Barat.

"Sekarang masih proses rekrutmen untuk tenaga lapangan oleh BPS kabupaten dan kota," katanya.

Ia mengatakan, Registrasi Sosial Ekonomi di wilayah Papua Barat akan dilaksanakan Oktober sampai November 2022.

Selama kurun itu, ia melanjutkan, petugas BPS akan mendatangi rumah-rumah warga untuk melakukan pendataan.

Data-data penduduk yang dikumpulkan selama Registrasi Sosial Ekonomi 2022, menurut dia, akan digunakan sebagai dasar penyaluran bantuan sosial pemerintah.
 

Pewarta: Tri Adi Santoso

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022