Tolikara dorong program tol udara jamin ketersediaan bapok

Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolikara, Papua Pegunungan mendorong program tol udara guna menjamin ketersediaan bahan pokok atau bapok di daerah itu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tolikara Yosua Noak Douw ketika dihubungi dari Wamena, Minggu mengatakan, program tol udara sangat baik untuk membantu ketersediaan bapok di daerah ini.

“Sejauh ini kami belum memperoleh informasi tentang tol udara seperti apa. Tetapi, kalau ada ruang untuk kerja sama itu kami akan melakukannya,” katanya.

Menurut Douw, program tol udara ini perlu dipikirkan bersama dalam membantu mengatasi ketersediaan barang sekaligus solusi menangani tingkat kemahalan di Papua Pegunungan secara umum.

“Terobosan tentang program tol udara perlu dilakukan dalam membantu ketersediaan barang dan mengatasi tingkat kemahalan di Papua Pegunungan khususnya Tolikara,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Bokondini, Kabupaten Tolikara memiliki potensi buah-buahan seperti halnya daerah lainnya di wilayah pesisir Papua.

“Bokondini memiliki potensi buah-buahan seperti rambutan, durian, jeruk, buah merah, pisang ambon serta kacang-kacangan sangat subur di sana. Ini bisa menjadi timbal balik pengiriman barang ke luar Tolikara,” katanya.

Dia menambahkan tol udara atau gerai maritim bisa didorong oleh Pemkab Tolikara ke depan dalam membantu kebutuhan masyarakat di daerah itu.

“Barang yang dikirim dari daerah yang ditunjuk oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI ke Kabupaten Tolikara dengan subsidi. Begitu pula barang dari Kabupaten Tolikara dikirim ke daerah tersebut dengan subsidi penuh, ini sangat baik,” ujarnya.

Dia meyakini kalau program ini berjalan maka kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Tolikara pasti dapat terwujud.

“Program tol udara atau gerai maritim ini sangat baik karena bukan hanya barang yang dipasok ke Tolikara, tetapi kekayaan pertanian di Tolikara dapat dikirim ke luar daerah maka kesejahteraan masyarakat pasti tercapai,” katanya.