Manokwari (ANTARA) - Kepolisian Daerah Papua Barat mendapatkan target untuk melakukan penanaman jagung pada lahan seluas 15.000 hektare guna mendukung program swasembada pangan nasional.
Wakil Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Yosi Muhamartha di Manokwari, Rabu, mengatakan lahan yang akan ditanami jagung berupa lahan pertanian masyarakat maupun memanfaatkan lahan tandus yang belum diolah.
"Polri telah membuat program penanaman jagung satu juta hektare di seluruh Indonesia, Kami di Polda Papua Barat diberi target 15.000 hektare," ujar Yosi.
Untuk tahap awal, Polda Papua Barat telah menyiapkan lahan seluas 2 hektare di kawasan Kampung Macuan, Satuan Pemukiman 5, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari untuk ditanami jagung.
Selain itu, tujuh polres di wilayah Polda Papua Barat ditargetkan masing-masing dapat melakukan penanaman jagung pada lahan seluas 6,75 hektare.
Guna merealisasikan target tersebut, Polda Papua Barat berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Papua Barat maupun setiap kabupaten untuk menambah luasan lahan penanaman jagung.
Tidak itu saja, Polda Papua Barat juga akan melakukan kerja sama dengan perusahaan swasta yang memiliki lahan tidak terurus agar dapat ditanami jagung.
Terkait program ini, Polda Papua Barat mengerahkan 150 personel Babinkamtibmas untuk melakukan pengawasan penanaman jagung.
Asisten 2 Setda Papua Barat Melkias Warinussa menyebut Pemda memiliki kewajiban mendukung penuh program penanaman jagung tersebut dengan menyiapkan lahan kering agar bisa dijadikan lahan penanaman jagung.
Kepala Dinas Pertanian Papua Barat Agus Warbal mengatakan Kementan maupun Pemprov Papua Barat akan menyediakan anggaran melalui APBN dan APBD untuk pengadaan alat-alat pertanian dan pupuk.
Selain untuk konsumsi masyarakat sehari-hari, komoditas jagung juga bermanfaat sebagai pakan ternak.
Adapun bibit jagung disediakan oleh pihak Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Papua Barat.
Kepala BSIP Papua Barat Aser Rouw mengatakan pihaknya bertanggung jawab menangani ketersediaan bibit jagung berkualitas guna mendukung program bersama Kapolri dan Menteri Pertanian tersebut.
Diserap Bulog
Komoditas jagung yang nantinya diproduksi dari setiap lokasi penanaman, termasuk dari para petani bisa langsung diserap oleh Perum Bulog guna menjaga stabilitas harga.
Kepala Cabang Bulog Manokwari Armin Bandjar mengatakan pembelian jagung dari para petani menyesuaikan harga pembelian pemerintah (HPP) dengan kualitas yang bagus.
"Sama seperti beras, jagung juga bisa dijual sebagai produk stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Sampai saat ini kami masih menunggu aturan dari pusat," kata Armin.
Pihak Bulog Manokwari terus berkoordinasi dengan dinas dan mitra terkait untuk dapat menyerap hasil panen jagung dari masyarakat.
"Kami butuh tambahan penampungan karena gudang Bulog di Manokwari tidak mencukupi," ujarnya.