Manokwari (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Manokwari telah mendistribusikan 1.254 ton bantuan pangan tahap III untuk enam kabupaten yang menjadi wilayah kerja.
Kepala Perum Bulog Cabang Manokwari Armin Bandjar di Manokwari, Kamis mengatakan total pagu bantuan pangan tahap III pada Agustus, Oktober, Desember 2024 mencapai 1.572 ton dan sudah tersalurkan salurkan 1.254 ton atau 80 persen.
"Sejak Rabu (4/12) kita sudah mulai menyalurkan 318 ton dari sisa pagu tahap III ke empat kabupaten yaitu Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak dan Teluk Bintuni," katanya.
Ia mengatakan, Kabupaten Manokwari menjadi kabupaten dengan jumlah penyaluran bantuan pangan terbanyak kali ini yaitu 209,6 ton dari total pagu tahap III sebanyak 629 ton.
Selanjutnya, Teluk Bintuni dengan jumlah 61,5 ton dari total pagu 344,7 ton untuk tahap III, Pegunungan Arfak dengan jumlah 41,1 ton dari total pagu 166,6 ton dan terakhir Manokwari Selatan sebanyak 5,8 ton dari total pagu 194,3 ton.
"Selain empat kabupaten itu, kita juga menyalurkan bantuan pangan ke Teluk Wondama dan sebagian distrik di Tambrauw. Keduanya sudah 100 persen dari total pagu tahap III. Teluk Wondama sebanyak 151,5 ton dan Tambrauw sebanyak 86,2 ton," ujarnya.
Ia mengatakan, penyaluran bantuan pangan tahap III yang terakhir tersebut ditargetkan bisa selesai paling lambat 20 Desember atau sebelum natal.
Untuk keempat kabupaten tersebut, distribusi dilakukan menggunakan jalur darat yang ditangani oleh PT. Banda Ghara Reksa (BGR).
Kepala Seksi Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua Barat Yos Solissa mengatakan, pemerintah telah memberi instruksi pada Bulog agar penyaluran tahap III tidak dilakukan pada bulan November karena ada momen Pilkada.
Dengan begitu penyaluran tahap III kembali dilakukan bulan Desember setelah pilkada selesai sehingga bantuan pangan tidak dimanfaatkan untuk momen politik.
Ia mengatakan, bantuan pangan di Papua Barat merupakan upaya pemerintah menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah kemiskinan ekstrem. Hampir semua provinsi di Indonesia menginginkan bantuan pangan kembali dilanjutkan tahun depan.
"Sekarang kan harga beras cukup tinggi apalagi di daerah yang letaknya jauh dari perkotaan, pasti semakin mahal. Untuk itu bantuan pangan ini sangat efektif membantu daya beli masyarakat yang berkurang," katanya.