Manokwari (ANTARA) -
Universitas Papua (Unipa) menyediakan unit layanan pengaduan terpadu guna mengakomodasi kritik dan saran terhadap perbaikan mutu pengelolaan perguruan tinggi yang semakin transparan.
Rektor Unipa Doktor Hugo Warami seusai perayaan dies natalies ke-24 di Manokwari, Papua Barat, Senin, mengatakan unit pengaduan atau Unit Layanan Siaga Terpadu dibuka untuk seluruh sivitas akademik maupun komponen masyarakat.
Pengaduan tersebut berkaitan dengan penerapan metode pembelajaran, tata kelola perguruan tinggi, pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat, atau lainnya yang merujuk pada konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Siapa saja bisa memberikan aduan. Misalnya, mahasiswa mau mengadu tentang dosen atau sebaliknya," ujar Hugo.
Menurut dia, pihak yang melayangkan pengaduan melalui Ulat Sagu wajib mengisi formulir serta mencantumkan identitas diri agar dapat ditindaklanjuti oleh bagian Unit Layanan Terpadu Mediasi, Advokasi, dan Bantuan Hukum.
Kehadiran unit layanan pengaduan merupakan bentuk transformasi mewujudkan peralihan status Unipa dari unit kerja Kemendikbudristek menjadi badan layanan umum (BLU) yang mandiri dan profesional.
"Nanti banyak inovasi yang harus dibuat dan hari ini kami sudah resmikan unit layanan pengaduan untuk umum," katanya.
Selain itu, kata dia, Unipa berupaya mendorong peningkatan kualitas sumber daya dosen secara berjenjang dalam memperoleh pendidikan strata tiga (S3), dan penambahan 15 orang calon guru besar yang saat ini masih berproses di kementerian.
Kesempatan dalam meraih status guru besar diberikan kepada setiap tenaga dosen dari semua fakultas di Unipa yang sudah mengenyam pendidikan S3 dengan angka kredit melebihi 700, memiliki hasil riset dan karya inovasi untuk dipublikasikan.
"Kalau masih S2 kami upayakan dapat S3. Kalau tahun 2025, ada 26 dosen yang berpeluang meraih guru besar," ucap Hugo.
Sebelumnya, kata dia, Unipa telah menyelenggarakan lokakarya peningkatan kualitas penulisan proposal riset bagi tenaga dosen yang menghadirkan narasumber dari Institut Pertanian Bogor (IPB) agar mampu bersaing dengan ribuan perguruan tinggi lainnya.
Penulisan proposal riset merupakan satu dari tiga topik lokakarya yang diselenggarakan selama tiga hari sejak Senin sampai Rabu (28-30/10) dengan dua topik lainnya, yaitu kurikulum KKNI MBKM dan peningkatan standar layanan akademika.
"Kementerian menunjuk IPB untuk memberikan pendampingan bagi Unipa. Jadi, ada banyak hal yang diberikan pendamping menuju BLU," ujar Hugo.