Manokwari (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Papua Barat berupaya mengembangkan ekonomi masyarakat golongan mustahik atau orang berhak menerima zakat dengan program ZMart.
Wakil Ketua II Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Papua Barat Lilik Fajar Setyawan di Manokwari, Senin, mengatakan program ZMart merupakan program pemberdayaan ekonomi dalam bentuk usaha ritel mikro sebagai upaya meningkatkan eksistensi dan kapasitas usaha untuk mengatasi kemiskinan.
"Ada 60 pemilik kios yang tersebar di Kabupaten Manokwari yang menerima manfaat dari program ZMart," katanya.
Ia mengatakan, dengan program ZMart tersebut Baznas memberikan bantuan modal usaha sebesar Rp7,5 juta di masing-masing penerima manfaat sehingga total bantuan yang diberikan berjumlah Rp450 juta yang berasal dari zakat yang dikelola Baznas.
Bantuan tersebut tidak diberikan dalam bentuk uang tunai, melainkan dalam bentuk sarana prasarana dan barang dagangan.
Bantuan Rp3,5 juta digunakan untuk sarana prasarana seperti papan nama dan bantuan rak sedangkan Rp4 juta digunakan modal usaha dalam bentuk barang dagangan yang dibutuhkan.
"Setiap pedagang tentu mempunyai kebutuhan berbeda-beda tidak sama. Nanti mereka mendaftar kebutuhan belanja senilai Rp4 juta kemudian kita sediakan barang yang mereka butuhkan," ujarnya.
Ia mengatakan, program ZMart dicetuskan Baznas agar ekonomi pedagang kecil terus berkembang dan mempunyai daya saing terhadap ritel atau pengusaha yang lebih besar.
Melalui program tersebut, Baznas juga berupaya penerima manfaat mempunyai kemandirian usaha setelah diberi bantuan modal sehingga mereka diberi pendampingan untuk menjalankan usahanya.
"Pendamping akan terus memberi motivasi pada pedagang agar selalu memutarkan modal dagangan. Pendamping ini intens setiap minggu melakukan kunjungan ke kios penerima manfaat, setiap bulan ada pertemuan kelompok," ujarnya.