Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua menegaskan bahwa rumah ibadah bukanlah tempat untuk berpolitik praktis oleh sebab itu pihaknya meminta agar seluruh tokoh agama menjaga karena rumah ibadah hanya di pakai untuk peribadatan saja.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua Pdt Klemens Taran di Jayapura, Rabu, mengatakan mari bersama menjaga rumah ibadah agar tetap steril dari praktek-praktek politik praktis karena itu merupakan hal yang merugikan.
“Untuk itu mari bersama menjaga rumah ibadah agar tetap steril dan semua harus mengedepankan semangat persatuan, kedamaian, dan toleransi sehingga menjadikan pilkada ini sebagai ajang untuk memperkuat rasa kebersamaan dan persaudaraan di antara sesama,” katanya.
Menurut Klemens, pihaknya juga mengajak umat beragama setempat untuk ikut berpartisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November mendatang untuk menggunakan hak pilihnya dalam menentukan kepala daerah sesuai hati Nurani.
“Kami juga mengingatkan agar jangan sampai golongan putih (golput),” ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga mengingatkan kepada umat beragama serta tokoh agama untuk terus menjaga kedamaian khususnya pada pelaksanaan kampanye serta tidak ikut terprovokasi dalam isu-isu yang belum pasti kebenarannya.
“Kami juga meminta kepada masyarakat agar tidak cepat terprovokasi dengan berita bohong dengan begitu pelaksanaan Pilkada di Provinsi Papua bisa berjalan lancar,” katanya.
Dia menambahkan apalagi pihaknya terus memperkuat komitmen damai melalui deklarasi bersama tokoh agama yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah.
“Pilkada adalah momentum penting dalam kehidupan demokrasi agar dapat memilih pemimpin yang akan membawa Papua menuju masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Menurut Klemens, pihaknya juga mengajak umat beragama setempat untuk ikut berpartisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November mendatang untuk menggunakan hak pilihnya dalam menentukan kepala daerah sesuai hati Nurani.
“Kami juga mengingatkan agar jangan sampai golongan putih (golput),” ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga mengingatkan kepada umat beragama serta tokoh agama untuk terus menjaga kedamaian khususnya pada pelaksanaan kampanye serta tidak ikut terprovokasi dalam isu-isu yang belum pasti kebenarannya.
“Kami juga meminta kepada masyarakat agar tidak cepat terprovokasi dengan berita bohong dengan begitu pelaksanaan Pilkada di Provinsi Papua bisa berjalan lancar,” katanya.
Dia menambahkan apalagi pihaknya terus memperkuat komitmen damai melalui deklarasi bersama tokoh agama yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah.
“Pilkada adalah momentum penting dalam kehidupan demokrasi agar dapat memilih pemimpin yang akan membawa Papua menuju masa depan yang lebih baik," ujarnya.