Manokwari (ANTARA) - Bupati Manokwari Hermus Indou menyatakan pemerintah melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Papua Barat Kementerian PUPR segera membangun jembatan darurat di Sungai Wariori, Distrik Masni yang saat ini nyaris ambruk akibat banjir bandang, Senin (20/5) malam.
"Jembatan ini masuk ruas jalan nasional kondisinya rusak parah dan nyaris ambruk sehingga akan dibangun jembatan darurat oleh BPJN Papua Barat, sedangkan kita pemda sifatnya melakukan koordinasi," katanya di Manokwari, Provinsi Papua Barat, Rabu.
Ia mengatakan Pemkab Manokwari beserta Pemprov Papua Barat dan Balai Jalan Kementerian PUPR meninjau kondisi jembatan itu dan memastikan langkah-langkah penanganan.
Langkah darurat yang akan dilakukan, katanya, BPJN Papua Barat segera membuat jembatan darurat dengan perkiraan membutuhkan waktu dua bulan.
Ia menjelaskan kondisi jembatan saat ini sudah tidak layak dan membahayakan jika dilewati kendaraan karena berisiko rubuh.
Padahal, katanya, jembatan itu satu-satunya akses menuju Distrik Sidey, Manokwari dan menuju Kabupaten Tambrauw dan Sorong.
"Kami minta masyarakat bersabar sampai pemerintah membangun jembatan darurat. Kalau sampai jembatan putus maka masyarakat di Distrik Sidey akan terisolasi sementara," ujarnya.
Hermus menyatakan selain curah hujan tinggi, derasnya luapan Sungai Wariori, dan dampak penambangan emas liar di daerah hulu sungai, mengakibatkan kejadian itu.
Jika dibandingkan sebelum ada penambangan liar, katanya, arus Sungai Wariori tidak seperti sekarang.
"Akibat penambangan liar di daerah hulu sungai membuat debit air tinggi dan membawa material gunung, sehingga menyebabkan sedimentasi di area daerah aliran sungai (DAS). Hal itu menyebabkan air pasti meluap dan berdampak merusak," ujarnya.
Ia mengatakan penambangan ilegal di hulu Sungai Wariori suatu kejahatan karena mencuri sumber daya alam di Manokwari dan menimbulkan kerusakan lingkungan.