Manokwari (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Manokwari, Provinsi Papua Barat perbanyak penjualan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada toko-toko ritel modern di daerah tersebut.
Kepala Perum Bulog Manokwari Armin Bandjar di Manokwari, Senin, mengatakan dengan memperbanyak penjualan beras SPHP di ritel modern merupakan upaya strategi menjaga harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP.
"Masyarakat di Manokwari lebih suka berbelanja di ritel modern. Jadi kita perbanyak titik penjualan ritel modern meski kuantitasnya tidak banyak sambil kita ukur juga untuk efektifitas di lapangan," katanya.
Ia mengatakan, ritel modern lebih tertib menetapkan HET dibanding kios-kios kecil sehingga semakin banyak ritel modern yang menjual SPHP maka semakin banyak masyarakat mengetahui HET beras SPHP.
Ia menjelaskan, HET beras SPHP adalah Rp11.800 per kilogram atau Rp59 ribu per kemasan 5 kilogram. Meskipun begitu, di kios-kios kecil ada pedagang yang masih menjual Rp60 ribu dengan alasan tidak ada uang kembali.
"Nah kalau di ritel atau toko modern, mereka tetap jual Rp59 ribu. Saya pikir semakin banyak ritel modern maka lebih mempercepat informasi mengenai harga beras SPHP. Dengan begitu masyarakat tidak akan mau beli jika ada yang jual di atas HET," katanya.
Ia mengatakan, saat ini Bulog Manokwari memiliki 52 mitra penjualan beras SPHP di Manokwari dari berbagai lini usaha seperti ritel modern, kios, pedagang pasar dan Rumah Pangan Kita (RPK). Untuk ritel modern sendiri sudah lebih dari tiga di Manokwari.
Ia mengatakan, semua mitra penjualan SPHP dilarang menjual beras SPHP ke penjual lain untuk menjaga HET. Mitra harus menjual beras SPHP langsung ke konsumen.
"Semua mitra penjualan SPHP harus mendaftar dan menandatangani surat pernyataan untuk menjaga HET. Jika terbukti melanggar kita bisa hentikan sebagai mitra," katanya.
Ia mengatakan, untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran, Bulog Manokwari terus menggelontorkan beras SPHP di pasaran. Bahkan, dari target penjualan 1.500 ton tahun ini, dari Januari hingga 18 April 2024 sudah tercapai 549,9 ton.
Dengan pencapaian itu, Bulog Manokwari menduduki peringkat kedua tertinggi se Kanwil Bulog Papua di bawah Bulog Merauke.
"Apalagi saat ini Manokwari termasuk salah satu daerah yang memiliki tingkat inflasi cukup tinggi. Kita harapkan penjualan beras SPHP di pasaran mampu menstabilkan harga mengingat kualitas beras SPHP juga kualitas medium," jelasnya.