Teminabuan (ANTARA) - Pemerintah Distrik (Pemdis) Kokoda Utara, Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya, menggunakan bahan lokal dari pucuk daun sagu yang telah diolah dan dimasak menjadi bubur untuk diberikan kepada anak penderita stunting di wilayah tersebut.
Kepala Distrik Kokoda Utara Leonardo Tabakore di Teminabuan, Minggu, mengatakan selama ini bantuan asupan makanan dari distrik memang sangat kurang dan bahkan tidak ada.
Meski begitu, pihaknya bersama petugas medis mengolah pangan lokal, yakni pucuk daun sagu yang telah diolah untuk dimasak menjadi bubur dan diberikan kepada anak penderita stunting.
"Saya sangat mengapresiasi para petugas medis yang mengabdi di Kokoda Utara, karena telah bekerja keras untuk menurunkan angka stunting. Tahun 2022 penderita stunting mencapai 80 kasus, namun pada 2023 tersisa 40 kasus," kata Tabakore.
Penderita stunting tersebut tersebar di tujuh kampung, dari jumlah 16 kampung dengan jumlah penduduk berkisar antara 2.000 hingga 3.000 jiwa.
"Selain menggunakan sagu dalam memberikan makanan tambahan kepada anak penderita stunting, makanan lokal lainnya adalah ikan, serta siput yang memiliki zat gizi yang cukup tinggi," ujar Tabakore.
Ia mengatakan, masih terdapat sejumlah keterbatasan fasilitas sehingga dalam menangani penderita stunting yang tersebar di tujuh kampung itu butuh waktu yang cukup untuk bisa melayani semua.
Sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah kabupaten maka, tentu semua keluhan atau persoalan yang terjadi di tengah masyarakat sedapat mungkin bisa diselesaikan dengan baik, agar tidak menimbulkan gejolak dan persoalan di tengah masyarakat.
"Situasi setelah pemilu memang sedikit terjadi persoalan namun sudah bisa diselesaikan di tingkat distrik. Hal itu menjadi tanggungjawab pemerintah tingkat distrik agar situasi tidak mengganggu aktivitas masyarakat," ungkap Tabakore.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pendis Kokoda Utara olah pucuk sagu jadi makanan penderita stunting
Distrik Kokoda Utara olah pucuk sagu jadi makanan penderita stunting
Minggu, 17 Maret 2024 10:43 WIB
Tahun 2022 penderita stunting mencapai 80 kasus, namun pada 2023 tersisa 40 kasus