Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat menjadikan Puskesmas SP 4 Prafi di Distrik (kecamatan) Aimasi sebagai proyek percontohan program integrasi layanan primer (ILP) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Menurut rencana strategi Kemenkes RI bahwa semua daerah akan berlakukan ILP. Tahun ini kita jadikan Puskesmas Prafi sebagai proyek percontohan,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Manokwari, Marthen Rantetampang di Manokwari, Sabtu.
Ia mengatakan, ILP merupakan sebuah program terpadu dimana penanganan pasien di lakukan melalui fasilitas kesehatan (faskes) terbawah, mulai dari posyandu, puskesmas pembantu, puskesmas dan terakhir di rumah sakit.
Melalui program ILP diharapkan kunjungan pasien atau perawatan pasien di RS semakin berkurang. Nantinya, pasien yang dirawat di RS adalah pasien-pasien dengan kondisi sakit berat.
"Jadi secara sistem pasien sudah ditangani mulai dari fasilitas kesehatan tingkat paling bawah sehingga kualitas layanan kesehatan di masing-masing faskes harus ditingkatkan," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya memilih Puskesmas Prafi karena satu-satunya faskes di Kabupaten Manokwari yang sudah terakreditasi Paripurna.
Akreditasi tersebut diperoleh akhir tahun 2023 karena Puskesmas Prafi memiliki kualitas pelayanan, sarana prasarana hingga SDM seperti dokter, tenaga kesehatan yang sangat baik.
Bupati Manokwari Hermus Indou memberikan apresiasi pada Dinkes Manokwari dan Puskesmas Prafi yang sudah meraih akreditasi Paripurna atau menjadi yang terbaik dalam pelayanan kesehatan.
Menurutnya, kualitas pelayanan di Puskesmas Prafi harus bisa dijadikan pendorong untuk memperbaiki kualitas pelayanan pada 15 puskesmas lainnya di Manokwari.
"Kesehatan menjadi salah satu sektor utama untuk prioritas pembangunan di Manokwari. Butuh kolaborasi dan kerjasama antar semua pihak untuk memastikan tiap faskes bisa memberikan pelayanan kesehatan terbaik baik masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, puskesmas menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan pemerintah di wilayah masing-masing. Semakin baiknya kualitas pelayanan kesehatan maka kredibilitas pemerintah di mata masyarakat akan meningkat.
"Mari bekerja untuk menghasilkan produktivitas tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat kita. Pelayanan terbaik pasti berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Kepala Puskesmas Prafi Ferdinan E. Woof menjelaskan, Puskesmas Prafi memiliki 83 tenaga kesehatan yang terdiri dari 2 dokter, 46 pegawai ASN dan 35 pegawai honorer.
"Karena memiliki kualitas pelayanan prima terakreditasi Paripurna, pasien di Puskesmas Prafi tidak hanya dari distrik Aimasi saja, tapi juga dari distrik lain seperti Masni, Sidey, Mowbja, Warmare bahkan Kabupaten Pegunungan Arfak," katanya.