Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat melakukan pendataan kerugian material akibat bencana banjir yang melanda sejumlah kawasan di wilayah itu dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manokwari Tajuddin di Manokwari, Jumat, mengatakan jajarannya juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait guna bersama-sama mengatasi bencana banjir dimaksud.
"Kami sejak awal melakukan pendataan dan membuat laporan serta berkoordinasi lintas organisasi perangkat daerah baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun instansi vertikal seperti BMKG hingga Balai Jalan Nasional (BPJN) Kementerian PUPR," kata Tajuddin.
Tajuddin menyebut curah hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah fasilitas mengalami kerusakan, seperti Jembatan Kali Kasi di Distrik Sidey pada ruas jalan Trans Papua yang menghubungkan Papua Barat dengan Papua Barat Daya dilaporkan putus.
Tidak itu saja, sejumlah rumah warga dan bangunan sekolah di Kampung Mimbowi, Distrik Masni juga terendam banjir.
Sementara di Pantai Amban, gelombang air laut yang tinggi menyebabkan kerusakan sejumlah fasilitas wisata.
"Petugas kami turun ke lokasi bencana untuk membantu membersihkan gedung SMP Negeri 16 Mimbowi yang terdampak banjir, juga bersama-sama warga membuat parit," jelasnya.
BPBD Manokwari juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat untuk membantu menyalurkan bahan makanan bagi warga terdampak banjir.
"Tadi sore Dinas PUPR Papua Barat mengerahkan alat berat untuk penanganan darurat di lokasi bencana," kata Tajuddin.
Plt Kepala Dinas Sosial Manokwari, Ferdy Lalenoh mengaku jajarannya siap menyediakan bahan logistik untuk membantu korban bencana.
"Kami siap mendukung dan berkoordinasi dengan BPBD. Setelah BPBD melakukan pendataan dan dilaporkan kepada kami, maka kami akan bentuk tim untuk turun ke lokasi bencana memenuhi kebutuhan korban bencana seperti logistik,” katanya.
Koordinasi dengan BPJN
Menyikapi bencana banjir di sejumlah lokasi di Manokwari, Bupati Manokwari Hermus Indou mengatakan jajarannya telah berkoordinasi dengan BPJN Provinsi Papua Barat untuk melakukan penanganan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak.
Menurut Hermus, jembatan Kali Kasi di Distrik Sidey yang putus akibat banjir bandang merupakan ruas jalan nasional yang menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR.
"Saya sudah turun ke lokasi bencana dan menyampaikan permasalahan ini secara berjenjang kepada BPJN dan Dinas PUPR Provinsi Papua Barat karena jembatan ini masuk dalam ruas jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Papua Barat dengan Provinsi Papua Barat Daya," ujarnya.
Sementara itu Kepala BMKG Manokwari Daniel Tandi menyebut curah hujan di Manokwari dalam kurun waktu sepekan terakhir cukup tinggi, dimana curah hujan tertinggi terjadi pada Jumat (8/3) mencapai 89,9 mili meter.
"Curah hujan di Manokwari bisa berbeda-beda di beberapa lokasi karena faktor lokal cuaca lebih dominan. Faktor lokal cuaca dipengaruhi kondisi geografis seperti daerah pinggir laut dan daerah perbukitan," jelasnya.
Curah hujan tertinggi tercatat di wilayah Distrik Sidey pada Jumat pagi hingga siang mencapai 113,0 mili meter, masuk kategori hujan dengan intensitas sangat lebat dan dapat berdampak banjir.
Sedangkan tinggi gelombang di perairan Manokwari saat ini mencapai 1,25 meter hingga 3 meter dengan kecepatan angin 3-15 knot.
Kondisi itu dinilai berisiko tinggi bagi para nelayan untuk melaut.
Pemkab Manokwari data kerugian akibat bencana banjir
Jumat, 8 Maret 2024 20:10 WIB
Kami sejak awal melakukan pendataan dan membuat laporan serta berkoordinasi lintas organisasi perangkat daerah baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun instansi vertikal seperti BMKG hingga Balai Jalan Nasional (BPJN) Kementerian PUPR