Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, memberikan santunan bagi warga yang tempat tinggalnya dijadikan lokasi pembangunan hunian sementara (huntara) di kampung nelayan, Kompleks Borobudur, Manokwari Barat.
Plt. Kepala Dinas Sosial Manokwari Ferdy Lalenoh di Manokwari, Kamis, mengatakan Pemkab Manokwari memberikan santunan untuk mengganti biaya sewa rumah atau kos untuk tiga bulan bagi warga.
“Lokasi pembangunan huntara berada di kampung nelayan yang padat penduduk, sehingga warga harus direlokasi dulu agar pembangunan dapat berjalan, karena itu mereka diberikan santunan untuk sewa tempat tinggal sementara,” katanya.
Ia mengatakan, guna memberikan santunan tersebut, pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan terhadap warga-warga yang terdampak.
Pihaknya telah melakukan pendataan terhadap 72 kepala keluarga (KK) di Kompleks Borobudur, dimana nantinya tempat tinggal mereka akan dirobohkan untuk pembangunan huntara.
Sedangkan untuk jumlah santunan biaya sewa per bulan, pihaknya masih melakukan kajian dan perhitungan berdasarkan hasil pendataan.
Jika semua pendataan sudah siap maka akan kita laporkan pada Bupati untuk secepatnya santunan disalurkan pada warga sehingga alat berat bisa masuk untuk proses pembangunan,” ujarnya.
La Ode salah satu warga di Kompleks Borobudur mengapresiasi Pemkab Manokwari yang sudah melakukan pembangunan huntara sekaligus santunan untuk sewa rumah.
Ia dan warga sangat mendukung program pemerintah tersebut dan berharap santunan bisa segera dibayarkan sehingga mereka bisa menyewa rumah dan meninggalkan tempat tinggalnya.
“Warga pada prinsipnya sangat mendukung dan berharap bisa segera menempati huntara,” katanya.
Melalui program 100 kerja Bupati dan Wakil Bupati Manokwari, Pemkab Manokwari menggelontorkan anggaran sebanyak Rp11,8 miliar untuk membangun huntara di kampung nelayan Kompleks Borobodur, Kelurahan Padarni, Distrik Manokwari Barat.
Pembangunan Huntara dilakukan di Kompleks Borobudur karena daerah tersebut pernah terjadi kebakaran hebat pada tahun 2021.
Anggaran Rp11,8 miliar tersebut untuk membangun 53 unit rumah tipe 36 dengan bangunan pendukung lainnya.
Unit rumah dibagi menjadi dua kategori, yaitu rumah di darat sebanyak 20 unit dengan anggaran Rp3,5 miliar dan rumah panggung untuk di atas area pantai sebanyak 33 unit dengan anggaran Rp7,2 miliar.
Sedangkan bangunan pendukung lainnya adalah pembangunan jalan cor dan jembatan penghubung sepanjang 420 meter senilai Rp434,7 juta serta instalasi air bersih dan bangunan penunjang dengan anggaran Rp640 juta.*