Sorong (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong, Papua Barat Daya lebih fokus memberdayakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) orang asli Papua (OAP) pada 2024 dengan memberikan pelatihan dan pendanaan untuk mendukung pertumbuhan UMKM di wilayah itu.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM Kabupaten Sorong Marthen Pajala di Sorong, menjelaskan pelaku UMKM orang asli Papua di Kabupaten Sorong sebanyak 1.825 orang menjadi prioritas perhatian pemerintah di tahun ini.
Ini, menurut dia, dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas mereka sekaligus memberikan dana tambahan supaya mereka juga bisa tumbuh dan berkembang memajukan usahanya
"Di 2024 ini kita anggarkan Rp2 miliar untuk orang asli Papua supaya membantu usaha UMKM mereka tumbuh, berkembang dan bersaing dengan masyarakat lain," jelasnya.
Dari Rp2 miliar itu, sebut dia, Rp1,7 miliar dibagi secara rata kepada setiap pelaku UMKM orang asli Papua, sementara Rp300 juta untuk kegiatan monitoring, pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku UMKM Papua.
Sebelumnya, kata dia, di 2023 pun Pemerintah Kabupaten Sorong memberikan bantuan kepala pelaku UMKM orang asli Papua sebanyak 850 orang dengan totol dana Rp2 miliar dengan rincian masing-masing mendapatkan Rp2 juta.
"Masing-masing pelaku UMKM mendapatkan anggaran Rp2 juta, kemudian yang belum dapat akan dibantu pada tahun ini," bebernya.
Bantuan ini sebagai bagian dari perhatian pemerintah untuk mendukung pertumbuhan UMKM orang asli Papua.
"Hasil dari bantuan itu memang belum terlihat, karena para pelaku UMKM sedang dalam tahapan pencairan. Itu terlambat karena dianggarkan pada Perubahan APBD 2023," ujarnya.
Bantuan anggaran pada 2024 ini, diupayakan akan lebih cepat melakukan pencairan karena nantinya dianggarkan pada APBD murni.
"Kita harap pencairan sebelumnya dan di tahun ini akan dipercepat supaya ada hasil yang nantinya kita nilai," katanya.
Dia menyebutkan, pelaku UMKM orang asli Papua ini lebih berkecimpung pada bidang industri rumah tangga, peternakan, pedagang di pasar, perkebunan dan ketrampilan pembuatan tas noken, pelaku seni ukir, usaha pakaian adat Papua dan lain sebagainya.
Melalui keberpihakan terhadap orang asli Papua ini diharapkan mereka lebih maju dan sejajar dengan pengusaha lain.