Sorong (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Reinhart Simamora menyebutkan bahwa target penerapan implementasi kurikulum merdeka (IKM) di seluruh jenjang pendidikan baru akan mencapai 100 persen pada 2024.
"Untuk saat ini penerapan IKM itu baru mencapai 80 persen dengan rincian SMA/SMK sudah 100 persen, sementara lainnya berkisar 15 persen," katanya di Sorong, Jumat.
Dia menyebutkan belum terpenuhi 100 persen realisasi IKM di setiap sekolah dikarenakan adanya sebagian guru diberikan pelatihan terkait dengan program nasional itu.
"Kita berharap di 2024 ini seluruh sekolah sudah bisa menerapkan IKM," katanya.
Dia menganggap IKM sebagai sebuah metode pembelajaran dengan memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik di setiap sekolah.
Jadi, kata dia, kurikulum sebelumnya telah ditentukan metode dan cara pembelajarannya, tapi kurikulum saat ini benar-benar memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk berkreasi menciptakan pembelajaran berkualitas.
"Ini yang menjadi acuan kita supaya terus berupaya untuk menerapkan IKM di seluruh sekolah, supaya daya serapan pendidikan itu jauh lebih efektif," katanya.
Upaya yang telah dan sedang dilakukan adalah menggerakkan sekolah yang belum menerapkan IKM lewat guru penggerak kemudian memberikan pelatihan secara rutin kepada setiap guru sebagai upaya untuk nantinya bisa merealisasikan IKM di setiap sekolah.
Jumlah sekolah di Kabupaten Sorong terdiri dari TK/PAUD sekitar 75 sekolah, SD berjumlah 148 sekolah, SMP 48 sekolah, SMA ada 19 sekolah dan SMK tujuh sekolah.
"Kita akan menerapkan IKM itu ke seluruh sekolah khususnya yang belum," ujarnya.*